"Di sini belum ada Komisi Film Daerah (KFD). Kita arahnya ke sana (pembentukan KFD), tujuannya untuk meningkatkan kualitas film lokal. Saya yakin, kalau kualitasnya bagus, bisa ditayangkan di bioskop. PR kita pembentukan KFD," kata Kabid Pariwisata DKOKP Kota Cirebon Wandi Sofyan kepada detikcom, Selasa (14/1/2020).
Kini bioskop di Cirebon dikuasai oleh CGV, XXI, dan Cineplex 21, yang tersebar di empat tempat. Keberadaan empat studio di Kota Cirebon itu diyakini mendongkrak kunjungan wisatawan lokal, khususnya wisatawan dari wilayah Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Sebab, tiga daerah tersebut tak memiliki bioskop.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fathnur menyampaikan, selain kuliner dan tempat-tempat bersejarah lainnya, keberadaan bioskop bisa menjadi daya tarik tersendiri. Ia menilai masih banyak objek wisata Kota Cirebon yang tidak bisa diunggulkan kalau dibandingkan dengan objek wisata alam yang dimiliki Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka.
"Cirebon ini kaya Jakarta. Lihat saja, orang-orang datang ke sini salah satunya pasti ke mal. Nah, mereka biasanya menyempatkan diri untuk menonton film di bioskop," kata Fathnur.
Ia berharap, ke depannya, Pemkot Cirebon membuat regulasi agar setiap bioskop di Kota Cirebon memberikan satu tempat khusus bagi film lokal. Diakui Fathnur, perfilman di Kota Udang memang sedang berkembang. Banyak komunitas film di Cirebon yang sudah memproduksi film mereka sendiri.
"Kalau bisa ada satu slot khusus untuk film buatan anak-anak Cirebon. Di sini mereka sudah bisa memproduksi film-film sendiri yang kualitas ceritanya sangat bagus. Atau pemerintah membuat sebuah bioskop yang khusus menayangkan film buatan anak Cirebon," tutur Fathnur. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini