Menyusuri Tiga Bioskop di Majalaya Bandung yang Tinggal Cerita

Jabar Minim Bioskop

Menyusuri Tiga Bioskop di Majalaya Bandung yang Tinggal Cerita

Wisma Putra - detikNews
Rabu, 15 Jan 2020 11:21 WIB
Foto: Sisa bangunan gedung bioskop Hegar Theater (Wisma Putra/detikcom)
Kabupaten Bandung - Sedikitnya pernah ada tiga bioskop berdiri di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung. Namum, keberadaan bioskop-bioskop tersebut kini tinggal menjadi kenangan.

"Majalaya memiliki tiga bioskop, bernama Hegar Theater, Sukamanah Theater dan Majalaya Theater," kata Memet (70) warga Majalaya kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Memet mengungkapkan, tiga bioskop itu gulung tikar sejak ada televisi dan serta kemunculan film dalam bentuk kepingan VCD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiga bioskop ini tutup mungkin karena banyak warga yang sudah memiliki televisi dan VCD. Jadi kan warga tinggal beli kasetnya saja dan bisa nonton di rumah sepuasnya," ungkapnya.


Mendengar cerita tersebut, detikcom mencoba menelusuri jejak ketiga bioskop tersebut. Bioskop pertama yang dikunjungi yaitu Hegar Theather. Bioskop yang lokasinya berada disamping Masjid Agung Majalaya itu tutup sekitar tahun 1980.

Menyusuri Tiga Bioskop di Majalaya Bandung yang Tinggal CeritaFoto: Bekas gedung bioskop Sukamanah Theater (Wisma Putra/detikcom)

Setelah ditutup, gedung bioskop itu berubah menjadi tempat hiburan anak-anak pada tahun 1990. Dari mulai permainan mandi bola, bombom car, hingga dingdong. Sempat berubah menjadi lapang futsal pada Tahun 2.000-an, lalu kosong dan kini gedung tersebut rata dengan tanah karena dimakan usia.

"Hegar Theater bioskop pertama yang ada di Majalaya, yang punyanya orang China," ujar Memet.

Setelah mengunjungi, Hegar Theater, detikcom mengunjungi Sukamanah Theater yang ada di Jalan Raya Majalaya-Cicalengka. Bioskop ini dimiliki oleh warga asli Majalaya H Abbas. Pasca ditutup sekitar Tahun 1980 an, gedung bioskop ini berubah fungsi menjadi gedung yang diperuntukkan untuk menggelar pesta pernikahan atau hajatan.

"Sukamanah Theater tutup sama Hegar Teather, sekitar Tahun 1980. Kini eks gedung Sukamanah Theater berubah fungsi menjadi tempat hajatan," kata Memet.

Dilanjutkan mengunjungi Majalaya Theater, gedung bioskop ini letaknya di depan Bank BNI Majalaya. Sayang, pintu masuk menuju Majalaya Theater ditutup seng besi dan didepannya dipenuhi oleh beragam baliho.


Selain karena tergerus zaman, gedung Majalaya Theater juga kerap tergenang banjir. Seperti diketahui, gedung ini berdiri tidak jauh dari aliran Sungai Citarum Majalaya.

"Majalaya Teater berdiri setelah Hegar dan Sukamanah Teater. Tutup sekitar Tahun 1990 an," tambah Memet.

Memet menyebut, harga tiket masuk ke bioskop-bioskop tersebut Rp 350. Menurutnya, harga tersebut termasuk mahal dan tidak terjangkau. "Ya mahal, enggak terjangkau oleh semua orang," sebutnya.

Menyusuri Tiga Bioskop di Majalaya Bandung yang Tinggal CeritaFoto: Bekas gedung bioskop Majalaya Theater (Wisma Putra/detikcom)

Memet menuturkan, bioskop tersebut buka setiap hari dari jam empat sore hingga larut malam. Selain itu, bioskop ini diminati semua kalangan.

"Dari remaja hingga orang dewasa, semua suka dan tergantung film yang ditayangkan. Kalau India atau Mahabarata, banyak yang suka. Ada juga film-film Indonesia, jadi kalau penonton gimana film aja," katanya.


Warga Majalaya lainnya Susi Marlina menyebut semasa ia masih remaja kerap menonton film di Hegar Theater. Ia menonton film layar lebar bersama teman-temannya.

"Dulu sering nonton sama temen sekolah di Hegar. Biasanya diakhir pekan, karena biasanya kita ngumpulin uangnya dulu buat tiket, setelah terkumpul baru nonton," ujarnya.

Susi menyebut, saat mendengar nama Hegar Theater atau Majalaya Theater mengingatkan nya pada masa remaja. "Saya beruntung menjadi warga Majalaya karena dekat kalau mau nonton film. Rasanya ya senang bisa nonton di bioskop apalagi mengingat zaman dulu, seperti nostalgia," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads