Salah seorang petani tembakau jenis darmawangi, Nong (61) menuturkan, hujan yang mengguyur wilayah Sumedang dalam beberapa waktu terakhir membuat produksi tembakaunya menurun. Kualitas tembakau juga kurang baik.
"Ya gagal, saat siap untuk dijual hasilnya menjadi hitam," kata Nong saat sedang menjemur tembakaunya di Dusun Pasigaran, Desa Pasigaran, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Selasa (14/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penghasilan menurun sekali, tapi yang gagal juga bisa dijual kalau bakau," kata nong
Saat terjadi musim hujan Nong memprediksi akan mengalami kerugian yang mencapai seperempat persennya."Kalo hujan penghasilan jauh menurun, dari biasanya, soalnya menjual ke bandar tetap segitu-segitu aja," terang Nong
Akibatnya, Nong tidak bisa mendapatkan tembakau dengan kualitas istimewa. "Untuk mendapatkan tembakau dengan kualitas istimewa, biasanya sudah dapat prediksi," tambahnya.
Menurutnya, selain masalah cuaca harga tembakau tyang terus menurun juga menjadi tantangan para petani. Bahkan ada beberapa petani tembakau gulung tikar.
"Kalau sekarang buat petani tembakau bukan karena cuaca saja, harga yang tidak sesuai setiap tahunnya sebagian petani tembakau kepaksa gulung tikar," ujarnya. (/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini