"Waspada memasuki musim yang cukup ekstrem, bahaya banjir, longsor dan angin kencang di Ciamis," ujar Herdiat Sunarya saat ditemui di Gedung KONI Ciamis, Selasa (7/1/2020).
Untuk diketahui, sejumlah bencana menerjang wilayah Kabupaten Ciamis di awal tahun ini. Di antaranya angin kencang (puting beliung) yang terjadi di Desa Mekarsari, Kecamatan Tambaksari. Sedikitnya 58 rumah rusak dan 3 rusak berat setelah tertimpa pohon tumbang, pada Jumat (3/1/2020). Ciamis salah satu daerah rawan bencana angin puting beliung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu,terjadi fenomena hujan es di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (3/1/2020). Warga kaget dengan fenomena tersebut, karena baru pertama kali terjad.
Juga terjadi banjir luapan sungai setelah hujan deras yang turun sepanjang Senin malam (6/1/2020), di Dusun Kubangpari, Desa Ciherang, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (7/1/2020) pagi. Sedikitnya 150 Kepala Keluarga dari 5 RT terdampak genangan air. Banjir tersebut menghambat akitfitas warga
Warga diminta untuk waspada terutama yang bermukim di dataran tinggi dan tebing. Bila hujan deras terus mengguyur sebaiknya mengungsi ke tempat aman guna menghindari adanya korban jiwa.
Herdiat juga mengingatkan kepada aparat RT, RW, Pemerintah Desa, hingga Kecamatan untuk siaga di puncak musim hujan di Ciamis, yang diprediksi dari Januari-Februari 2020. Secepatnya berkoordinasi dan melapor dengan pihak terkait seperti BPBD dan instansi lainnya ketika terjadi bencana.
"Puncak hujan prediksi Januari-Februari. Sampai saat ini kita harus tetap waspada. Semoga Ciamis aman, tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Herdiat. (mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini