Sebelumnya, warga harus berlari ke tempat aman pada malam pergantian tahun baru pada 31 Januari 2019 lalu. Pasalnya, ketinggian air mencapai 1,5 meter atau setinggi dada orang dewasa.
Dilaporkan 30 rumah rusak berat dalam peristiwa ini, sementara 60 jiwa masih bertahan di pengungsian. Sebanyak 240 jiwa lainnya memilih untuk tinggal di rumah kerabat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom, warga dibantu sejumlah relawan dari tim Tagana, Laskar Pembela Islam dan relawan lainnya membantu membersihkan material yang terseret banjir.
"Banjir kali ini paling parah, sebelumnya kalau banjir paling hanya di depan masjid saja, enggak pernah sampai ke belakang seperti ini," ucapnya.
Ketua RT 5 RW 2 Desa Cipeundeuy Dedi Supriadi mengatakan, saat ini bantuan sudah berdatangan. "Kami sambil menunggu bantuan yang permanen seperti pembuatan tanggul," katanya.
Saat ini, untuk mengantisipasi banjir susulan, warga dan BPBD KBB membangun tanggul sementara. "Warga juga masih panik, karena khawatir ada banjir susulan lagi," ujarnya.
Selain di Cipeundeuy, banjir juga melanda kompleks Cimareme Indah pada saat yang bersamaan. Dilaporan ada 232 warga mengungsi dan 150 rumah terdampak. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini