Penyebab kematian penyu-penyu tersebut diduga kuat akibat terjerat kail nelayan. "Kalau kailnya satu mungkin masih kuat. Tapi kalau kail jenis renteng kan banyak, bisa sampai puluhan mata kail yang tertancap di tubuh penyu. Makanya penyu bisa sampai mati," kata Uking, Kamis (2/1/01/2020).
Uking mengatakan pihaknya sudah beberapa kali sosialisasi kepada nelayan terkait mata kail atau jaring yang membunuh penyu tersebut. Tapi sejauh ini belum ada formulasi aturan atau kesepakatan yang bisa menghindari penyu jadi korban salah sasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan populasi penyu belakangan ini diduga terus merosot. Sehingga perlu kesadaran semua pihak agar populasinya tidak menjadi langka.
Sebelumnya, pada 27 Desember 2019, pengunjung pantai barat Pangandaran dibuat heboh dengan adanya bangkai penyu yang terseret ombak dan terdampar di pantai, tak jauh dari area surfing. Bangkai penyu itu menjadi tontonan pengunjung, sebagian pengunjung bahkan ingin mengambilnya untuk diawetkan menjadi hiasan.
Temuan bangkai penyu sisik itu kemudian dilaporkan kepada petugas BKSDA Resort Pangandaran. Setelah diperiksa petugas penyu itu kemudian dikubur.
"Bangkai penyu itu relatif masih kecil, bobotnya sekitar empat kilogram, usianya sekitar empat bulan. Jenisnya penyu sisik," kata Uking.
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini