Netizen tentunya masih ingat dengan kisah gadis kecil pemulung yang dirundung teman-temannya di kelas karena masalah sepatu. Ya, gadis tersebut adalah Nabila, murid kelas 6 SDN Pangauban, Batujajar.
Cerita Nabila membetot simpati dari netizen setelah video berdurasi 30 detiknya viral. Gadis dari keluarga broken home itu marah besar ketika sepatu yang dibelinya lewat hasil memulung rusak karena ulah teman-temannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat disambangi detikcom ke kediamannya, Nabila ternyata diurus oleh kakek dan neneknya yang sudah renta. Kedua orangtuanya sudah berpisah saat anak semata wayang itu berusia beberapa bulan.
Ayahnya menikah lagi dan tinggal bersama istri barunya di Sukabumi, sementara ibunya menjadi penyanyi di Kalimantan.
Tinggal dengan nenek-kakek yang sakit-sakitan, membuat Nabila harus bekerja keras untuk hidup. Ia menyambi menjadi pemulung, sepulang sekolah. Uang yang ia hasilkan disisihkan untuk kakek-neneknya, sebagian lagi ditabung dan dibelikan sepatu yang berujung viral.
Bantuan pun berdatangan bagi sang bocah dari berbagai kalangan. Termasuk aktris cantik Susan Sameh dan Sonya Fatmala, yang memberikan dukungan moril dan materil. Organisasi nirlaba Kitabisa pun berhasil mengumpulkan uang ratusan juta dari donatur yang peduli.
Kejadian viral lainnya, terjadi di Kelurahan Melong, Cimahi Selatan, Kota Cimahi pada Agustus 2018 lalu. Kali ini, Asep Hadad (51) seorang tukang jagal sapi meninggal pada detik-detik sebelum menyembelih sapi kurban.
Detik-detik meninggalnya Asep sempat terekam oleh kamera ponsel milik salah satu anaknya. Dalam video berdurasi satu menit itu, terlihat Asep mendadak jatuh saat berusaha menjangkau sapi kurban milik keluarganya itu.
Sebelumnya, pihak keluarga tak menduga kejadian ini akan terjadi. Pasalnya, setelah takbiran semalam suntuk, Asep menjadi imam salat di masjid dekat rumahnya, lalu kemudian beristirahat sebentar di rumah sebelum menunaikan salat Idul Adha.
Sepulangnya dari salat hari raya, ujar Fajar, ayahnya kemudian mengajak main cucu pertamanya. Saat itu, kondisi Asep masih tampak segar bugar.
"Asalnya bapak enggak ada keluhan apa-apa, memasuki jam 8 lebih, tenaga bapak kuat. Sapi dijatuhin bapak sambil takbir, baru satu kaki yang diikat sambil mengucap takbir, bapak langsung jatuh," kata anak Asep, Fajar Lukmanul Hakim.
Semasa hidupnya, ayahnya merupakan sosok yang serba bisa. Mulai dari urusan otomotif hingga menyembelih hewan kurban. Asep pun dikenal sebagai tempat warga berkonsultasi jika ada masalah.
"Alhamdulillah banyak warga yang menyolatkan," katanya.
Kejadian viral lainnya, masih ada di Kota Cimahi. Kali ini melibatkan seorang sopir truk yang tengah dipungut iuran liar saat melintas di kawasan industri.
Video yang merekam aksi tersebut menjadi viral usai diunggah oleh pemilik akun Facebook @romansasopirtruck pada 3 September 2019 lalu.
Dalam video itu terlihat seorang pria yang diduga sopir truk memperlihatkan kertas kwitansi dan tertera nominal Rp50 ribu di dalamnya.
Kemudian pria itu menyerahkan sejumlah uang kepada pria bertopi yang berada di luar kabin truk. Sementara itu di bagian depan truknya, terparkir sebuah sepeda motor sport berwarna putih.
Diduga kendaraan itu digunakan untuk mencegat sopir. "Enggak tahu dari mana ini (pelaku pungli), ini tadinya jatah untuk anak saya," celoteh pria tersebut sambil menunjukkan sejumlah uang pecahan Rp 100 ribu.
Dari keterangan yang ada pada unggahan tersebut, kejadian itu terjadi wilayah Cibaligo, Kota Cimahi. Lokasi itu memang salah satu kawasan industri di Kota Militer itu.
Dari informasi yang dihimpun detikcom, jajaran Polres Cimahi sudah menangkap pelaku pungli. Namun, tidak diketahui kelanjutan dari kasus tersebut.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini