Pasang Surut Kejayaan Stadion Sangkuriang yang Kini Bak Arena Berhantu

Pasang Surut Kejayaan Stadion Sangkuriang yang Kini Bak Arena Berhantu

Yudha Maulana - detikNews
Selasa, 17 Des 2019 14:35 WIB
Foto: Yudha Maulana/detikcom
Cimahi - Pasang-surut dialami Stadion Sangkuriang yang berada di Kota Cimahi, Jawa Barat. Arena berkapasitas 12 ribu penonton ini kini bak arena berhantu karena rusak tak terawat.

Dalam buku 'Sejarah Kota Cimahi', stadion seluas 2,3 hektare ini dibangun pada era Bupati Bandung Kolonel RH Lily Sumantri dan diresmikan pada 28 Agustus 1974 oleh Gubernur Jawa Barat GP Solihin.

Pembangunan melibatkan TNI dan sturada Kabupaten Bandung (Radio Cilember) yang dijadikan media publikasi untuk menarik partisipasi masyarakat dalam membangun stadion tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada masa kejayaannya, di stadion ini kerap digelar berbagai ajang kejuaraan bergengsi. Salah satunya turnamen segitiga yang mempertemukan Persib Bandung, Persija Jakarta, dan PSIM Yogyakarta.

Di tempat ini pula, nama Persikab Bandung menggema dengan pada medio 1990-an. Kala itu, Persikab yang dinakhodai Ishak Udin menjadikan stadion ini sebagai markas untuk menjamu lawannya.
Pasang Surut Kejayaan Stadion Sangkuriang yang Kini Bak Arena BerhantuFoto: Yudha Maulana/detikcom

Sepak terjang Persikab memang tak bisa diremehkan. Tim berjulukan Laskar Dalem Bandung itu menyabet trofi juara Divisi I PSSI 1995 setelah di babak final mengandaskan perlawanan Persma Manado yang menjadi tuan rumah.


Memasuki tahun 2001, Cimahi berpisah dengan Kabupaten Bandung dan menjadi kota otonom. Ketika itu, muncul tim PSKC Cimahi dan mulai menjadikan Stadion Sangkuriang sebagai home base, sementara Persikab hijrah ke Stadion Si Jalak Harupat di Soreang pada 2005.

Stadion Sangkuriang dikelola oleh Perusahaan Daerah Jati Mandiri (PDJM), yang merupakan perusahaan daerah Kota Cimahi. Perusahaan tersebut juga mengelola GOR yang berada di seberang stadion.

Baru pada 2013 muncul wacana dari Pemkot Cimahi melalui PDJM untuk mengubah Stadion Sangkuriang menjadi sport mall berbasis komunitas. Wacana 'mengubah' stadion pun mendapatkan pro-kontra.

Sengkarut yang menerpa BUMD tersebut membuat pengelolaan Stadion Sangkuriang terkatung-katung. Sedikit-banyaknya, fase ini membuat stadion tersebut telantar.



Hingga akhirnya Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna membuat SK soal pengelolaan stadion ke tangan pemerintah kota kembali.

"Wacana membuat sport mall tidak jadi. Makanya pada 2018 (stadion) diserahkan kembali ke Pemkot untuk direnovasi," ujar Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi Budi Raharja saat ditemui detikcom di kantornya, Selasa (17/12/2019).

Persoalan pengelolaan stadion tak berakhir di sana. Menurut Budi, meski sudah dibuat perencanaan dan DED (detail engineering design), upaya Pemkot Cimahi masih gagal.

"Kami membutuhkan dana Rp 300 miliar untuk merevitalisasi stadion, usulan bantuan sudah masuk ke Pemprov Jabar awal tahun ini, tapi RAPBD tidak memungkinkan," katanya.

Saat ini pun pihaknya tengah menyusun skema untuk merenovasi sekaligus memelihara Stadion Sangkuriang melalui pihak ketiga. "Kami sedang pikirkan caranya. Usulan kami masukkan karena, kalau menggandeng pihak ketiga, harus jelas bagaimana feed back-nya," katanya.
Halaman 2 dari 2
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads