Gelar produk ini akan menampilkan beragam produk dari ribuan penerima program OPOP. Selain menampilkan beragam produk, acara itu akan diisi berbagai kegiatan, seperti talk show dan temu bisnis.
Kepala UPTD P3W Diklat Perkoperasian dan Wirausaha Jabar Deni Handoyo mengatakan peserta pameran merupakan hasil seleksi program OPOP. Mereka mendapatkan fasilitas gelar produk untuk mempromosikannya kepada publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan beragam produk akan ditampilkan sesuai dengan bidang usaha masing-masing pesantren. Mulai produk kuliner, fashion, pertanian, peternakan, perikanan, dan lainnya.
"Memang mayoritas nanti yang ditampilkan kuliner dan fashion. Karena tidak mungkin bawa produk peternakan atau perikanan, tapi kita fasilitasi semua. Jadi ada yang bentuknya foto atau media lainnya," katanya.
Menurutnya, selain gelar produk, peserta OPOP ini akan mengikuti temu bisnis. Mereka akan dipertemukan dengan pembeli skala nasional, bahkan internasional, sebagai calon market produk mereka.
"Kami menghadirkan buyer-buyer yang akan menjadi market dari produk-produk pesantren tersebut. Skalanya tidak hanya nasional, tapi juga internasional," tutur dia.
Deni mengatakan program OPOP akan berjalan selama 5 tahun. Setiap tahunnya, diharapkan ada 1.000 pesantren yang mengikuti kegiatan OPOP sehingga, dalam kurun 5 tahun, akan tercapai 5.000 pesantren yang mandiri, terutama di bidang ekonomi.
"Jadi nanti yang sudah mengikuti tahun ini tidak bisa lagi ikut. Tapi mereka tetap akan mendapatkan pendampingan, pelatihan, hingga hadiah berupa bantuan modal usaha," ujar Deni.
Melalui program OPOP, setiap pesantren diharapkan mampu menciptakan, mengembangkan, dan memasarkan produk yang dihasilkan. Harapannya, pesantren mandiri, memiliki daya saing, dan semakin berkembang.
Halaman 2 dari 1











































