Hal itu diungkapkan Kasubdit Kontra Propaganda Direktorat Pencegahan Deputi I BNPT Kolonel Pas Sujatmiko dalam diskusi radikalisme yang digelar Universitas Widyatama bersama Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jabar di Kampus Widyatama, Jalan Cikutra, Kota Bandung, Senin (9/12/2019).
"BNPT ini sudah banyak melakukan dan memberikan program untuk menangkal paham radikalisme dan terorisme. Maka dari itu kami terus menginginkan seluruh mahasiswa melangkah bersama-sama untuk mencegah radikalisme dan terorisme," ucap Sujatmiko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sujatmiko mengatakan, perlunya mahasiswa untuk turut serta dalam mencegah radikalisme sangat penting. Sebab, kata dia, paham radikalisme amat mudah dan cepat tersebar di tengah-tengah masyarakat.
"Berdasarkan penelitian-penelitian, tingkat prosentasenya di atas 10 persen kecenderungan radikalisme di Indonesia. Kita harus mengetahui kenapa bisa begini," kata dia.
Dia juga mengajak mahasiswa untuk lebih tahu pola radikalisme yang mengarah kepada tindak pidana terorisme. Menurutnya mahasiswa perlu mengenali dari mulai sebelum kejadian, saat kejadian dan pascakejadian.
Menurut Sujatmiko, sebelum kejadian aksi terorisme diawali dengan penanaman paham radikalisme. Menurut dia, radikalisme itu sendiri berkaitan dengan keinginan merubah tatanan bernegara.
"Orang yang sudah menganut radikalisme, apabila bergaul dengan politik akan masuk politik. Kalau bergabung di dakwah jadi pendakwah. Oleh sebab itu saya berpesan ambil referensi dakwah kepada ustaz yang betul-betul moderat. Paling berbahaya kalau bergabung dengan ideologi kajian-kajian. Karena kelompok ini sedikit lagi akan menjadi pelaku tindak pidana terorisme. Seperti di Medan, Surabaya dan Sibolga. Polanya cukup panjang," tuturnya.
BNPT sendiri, kata Sujatmiko, sudah melakukan beragam program untuk mengatasi paham radikalisme. Sebelum terpapar, BNPT melakukan kontra radikalisasi untuk menahan serangan propaganda dari penyebar paham radikalisme.
"Kita juga ada deradikalisasi. Ini ditujukan untuk yang sudah terpapar seperti mantan napi dan keluarganya. Lalu kita juga ada kesiapsiagaan nasional seluruh komponen masyarakat. Itu strategi yang dilaksanakan," ucapnya.
Simak Video "Datangi Mahfud Md, Erick Thohir Dapat Laporan soal Radikalisme di BUMN"
(dir/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini