Pelabuhan Majingklak Pangandaran, Hidup Segan Mati Pun Tak Mau

Pelabuhan Majingklak Pangandaran, Hidup Segan Mati Pun Tak Mau

Faisal - detikNews
Senin, 09 Des 2019 12:31 WIB
Foto: Faisal Amiruddin
Pangandaran - Pendangkalan yang parah membuat pelabuhan penyeberangan Majingklak di Desa Pamotan Kecamatan Majingklak Kabupaten Pangandaran, kondisinya memprihatinkan. Sejak beberapa tahun terakhir, tak ada lagi kapal yang bersandar untuk melayani penyeberangan.

"Selain penumpangnya sudah sepi. Pendangkalan akibat tingginya pasokan sedimentasi dari sungai, membuat muara ini dangkal, tak bisa lagi kapal bersandar di sini," kata Aris Indra, petugas UPTD Pengelolaan Prasarana Perhubungan Lalulintas Sungai Danau dan Penyeberangan Majingklak, Senin (9/12/2019).

Posisi pelabuhan Majingklak ini berada di sekitar laguna Segara Anakan. Persis di muara sungai Citanduy Jawa Barat dan sungai Ciberem Jawa Tengah. Penyeberangan ini mengantarkan penumpang dari Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat ke Kecamatan Kampung Laut Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini kondisi pelabuhan tinggal menyisakan jejak-jejak kejayaan. Kontruksi bangunan tempat kapal bersandar sudah terlihat usang. Beberapa kontruksi logam mulai keropos digerogoti karat

Namun demikian, pelayanan penyeberangan masih berdenyut. Ada perahu compreng yang kini masih setia melayani penumpang. Tarifnya Rp 10 ribu/orang. Jika ingin menyeberangkan sepeda motor tambah Rp 20 ribu.

Namun penumpang harus sabar menunggu perahu penuh dulu. Pemilik perahu tentu tak mau merugi, jika hanya menarik satu dua orang penumpang. "Kalau mau buru-buru atau langsung menyeberang bisa saja. Tapi tarifnya jadi Rp 70 ribu," kata Aris.
Pelabuhan Majingklak Pangandaran, Hidup Segan Mati Pun Tak MauFoto: Faisal Amiruddin

Rata-rata dalam sehari ada 30 penumpang yang menyeberang. Angka itu sedikit bertambah jika ada momen tertentu. Seperti ada kenduri, maka penyeberangan sedikit ramai, karena warga di Cilacap dan Pangandaran banyak yang masih kerabat. Atau momentum hari raya atau liburan.

Dishub Provinsi Jawa Barat menarik retribusi Rp 500 per penumpang, sementara untuk sepeda motor Rp 1.000. "Target pendapatan kami tak banyak. Dalam setahun tak lebih dari Rp 10 juta," kata Aris.

Sementara itu Mujiono (52), warga setempat berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan revitalisasi pelabuhan Majingklak. "Sebenarnya potensinya masih ada. Tapi kami juga tak menampik jika biaya yang dibutuhkan cukup besar. Mulai dari pengerukan sedimen sampai pembangunan," katanya seraya menyatakan apresiasi atas adanya perbaikan jalan akses yang dilakukan pemerintah.

Namun ia berharap revitalisasi pelabuhan jangan sebatas diarahkan untuk urusan perhubungan, tapi diarahkan juga untuk pariwisata.

"Majingklak punya potensi wisata khusus. Setiap akhir pekan, kawasan ini banyak didatangi mancing mania dari berbagai daerah," kata Mujiono.

Kehadiran para pemancing atau pengunjung yang sekedar berfoto-foto, selama ini cukup berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat setempat. Banyak warga yang berjualan peralatan memancing atau sekedar makanan untuk bekal. Sebagian warga menyewakan perahu untuk mancing. Tarifnya Rp 200 ribu, seharian penuh. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads