"Secara keseluruhan kondisinya rusak. Ini karena struktur tanah yang labil," kata Plt Kepala SDN I Getrakmoyan Saim Gunar kepada detikcom di kantornya, Jumat (6/12/2019).
Ia menerangkan kerusakan akibat tanah timbul itu terjadi sejak enam tahun lalu. Namun kondisinya belum parah. Bulan lalu, lanjut Saim, pergerakan tanah kembali terjadi, sehingga memperparah kerusakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, kegiatan belajar-mengajar siswa kelas IV, V, dan V dipindahkan ke ruang alat kesenian, ruang penyimpanan buku, dan ruang guru. Sementara itu, lanjut dia, ruang guru digabung dengan kepala sekolah.
"Untuk ruangan alat-alat kesenian dan buku itu kami pindahkan ke yang kosong. Selain itu, ada kelas yang digunakan secara bergantian, kelas I dan II. Sistemnya pagi dan siang," ucapnya.
Saim mengaku sudah mengajukan permohonan untuk renovasi ke pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon. "Katanya direalisasikan tahun 2020," ujar Saim.
Saim berharap renovasi sekolahnya bisa dilakukan segara mungkin. Sebab, kondisi sekolah sudah tak laik, bahkan membahayakan bagi para peserta didik.
Horor Tanah Bergerak di Tasikmalaya, 146 Rumah Rusak:
(bbn/bbn)