Hari ini, Jumat (8/11/2019), aplikasi tersebut untuk pertama kalinya diperkenalkan ke publik. Ide angkot online ini digagas Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Dinas Perhubungan Kabupaten Garut.
"Angkot sekarang berevolusi dengan menggunakan aplikasi," ujar Kadishub Garut Suherman kepada wartawan di kantor Organda, Jalan Merdeka, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Suherman, hal ini merupakan revolusi angkot yang kini mulai tersisihkan oleh ojek online dan taksi online. Terobosan ini diklaim merupakan yang pertama.
"Saat ini masih tahap uji coba. Para sopir masih diberi pengarahan," katanya.
Suherman mengklaim aplikasi ini memudahkan masyarakat naik angkot. Ada bermacam fitur yang disediakan dalam aplikasi. Sopir angkot dapat mengetahui letak para penumpang dalam aplikasi tersebut.
"Untuk penumpang nanti tinggal pesan angkot di aplikasi. Nanti secara otomatis akan diarahkan ke angkot terdekat. Jadi tidak perlu menunggu lama," ujar Suherman.
Kendati menggunakan aplikasi, pembayaran jasa angkot ini tetap dilakukan secara konvensional. Dishub saat ini masih dalam tahap uji coba aplikasi tersebut.
Saat ini, kata Suherman, ada beberapa rute angkot yang sudah tersedia dalam aplikasi tersebut. Salah satunya adalah Terminal Guntur-Cipanas.
"Aplikasi ini kami nilai sangat membantu, selain untuk sopir dan penumpang, para pemilik bisa memantau angkotnya menggunakan aplikasi ini," ujar Suherman.
Tonton juga video Penunjukan Nadiem Makarim Jadi Calon Menteri Tuai Penolakan:
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini