Pergerakan Tanah di Ciamis, Kerusakan Bertambah Jadi 20 Rumah

Pergerakan Tanah di Ciamis, Kerusakan Bertambah Jadi 20 Rumah

Dadang Hermansyah - detikNews
Rabu, 30 Okt 2019 14:45 WIB
Kerusakan akibat pergerakan tanah di Ciamis bertambah jadi 20 rumah. (Dadang Hermansyah/detikcom)
Ciamis - Pergerakan tanah di Dusun Sukamandi, Desa Kadupandak, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, masih terus terjadi. Setiap hari rumah yang retak terus bertambah. Kini total mencapai 20 rumah.

Dari jumlah tersebut, 4 rumah dinyatakan rusak berat, sisanya rusak sedang dan ringan. Meski dinyatakan rusak sedang, kondisinya rawan ambruk. Pada malam hari, penghuni rumah terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat.


Pergerakan tanah ini terjadi karena musim kemarau yang cukup panjang. Kondisi tanah menjadi kering ditambah lokasi Dusun Sukamandi berada di lahan yang miring, tepatnya perbatasan Ciamis dan Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap hari ada laporan perkembangan rumah yang rusak akibat pergeseran tanah. Yang dilaporkan ke desa itu 10 rumah, sekarang hari ini saya mencatat ada tambahan 10, jadi total 20 rumah yang rusak dan retak-retak. Yang rusak parah jebol itu 4 rumah," ujar Kepala Dusun Sukamandi Ela Nursari saat ditemui di lokasi, Rabu (30/10/2019).

Pergerakan Tanah di Ciamis, Kerusakan Bertambah Jadi 20 RumahFoto: Dadang Hermansyah/detikcom
Ela menjelaskan sebetulnya rumah yang retak jumlahnya lebih dari 20. Namun retakan masih kecil dan tergolong wajar masih aman untuk dihuni. Sedangkan 20 rumah tercatat rawan roboh.

"Sebentar lagi musim hujan, warga sangat khawatir. Kalau hujan turun sekaligus kemungkinan pergerakan tanah terus terjadi dan rumah khawatir roboh. Tapi kami sudah memperingatkan warga waspada dan mengungsi pada malam hari," ucap Ela.

Pergerakan Tanah di Ciamis, Kerusakan Bertambah Jadi 20 RumahFoto: Dadang Hermansyah/detikcom
Pergerakan tanah di wilayah Dusun Sukamandi ini terjadi hampir setiap tahun, baik saat musim kemarau maupun hujan. Itu terjadi karena kondisi tanah di lokasi tersebut cukup labil.

"Memang kondisi tanahnya labil, juga posisinya miring. Setiap tahun terjadi pergerakan tanah. Tapi tahun ini yang paling parah, retakan rumah yang rusak cukup besar," ucapnya.


Menurut Ela, bantuan dari Pemerintah Kabupaten Ciamis sudah ada dari BPBD berupa sembako. Namun bantuan untuk perbaikan rumah belum ada. Warga berharap ada bantuan dari Pemkab Ciamis untuk perbaikan rumah.

"Warga mengharapkan bantuan perbaikan rumah. Untuk relokasi belum ada rencana. Warga belum ada yang direlokasi. Mungkin tanya dulu kepada warga," kata Ela. (tro/tro)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads