"Sudah dua hari, karena angin kencang. Kemungkinan yang sebelumnya belum padam, ada sekam atau bara kena angin kencang jadi timbul lagi api," kata ADM Perhutani Wilayah II Bandung Selatan Tedy Sumarto via sambungan telepon, Rabu (23/10/2019).
Tedy mengungkapkan, beberapa waktu lalu Gunung Malabar sempat terbakar. Namun sudah padam dengan pemadaman menggunakan bom air helikopter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tedy, yang terbakar masih ada di Petak 31 A. Namun, untuk luasan pihaknya belum dapat memberikan informasi karena tim sulit mengakses lokasi tersebut.
Ia menuturkan, pemadaman saat ini dilakukan dengan cara manual melibatkan tim gabungan TNI-Polri, Perhutani, LMDH, Pencinta Alam dan masyarakat.
"Pemadaman manual, kalau ada lokasi yang bisa terjangkau kita semprotkan dengan APAR. Sudah dua hari ini melakukan pemadaman," tuturnya.
![]() |
"Helikopter kemarin sulit karena itu lokasinya ada di tebing, dikhawatirkan keselamatannya terancam," ucapnya.
Pihaknya memastikan, api tidak akan meluas ke gunung lainnya karena sudah membuat sekat bakar. "Kita sudah upaya lokalisir supaya tidak menyebar ke tanaman pinus. Itu tinggal kaliandra dan selasih saja, kalau sudah habis mati sendiri," ujar Tedy. (tro/tro)