Kabut di Kawah Putih, Helikopter Bom Air Geser ke Gunung Malabar

Kabut di Kawah Putih, Helikopter Bom Air Geser ke Gunung Malabar

Wisma Putra - detikNews
Kamis, 10 Okt 2019 12:13 WIB
Helikopter water bombing dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan di Kawah Putih. (Wisma Putra/detikcom)
Kabupaten Bandung - Proses pemadaman kebakaran hutan menggunakan helikopter bom air di kawasan wisata Kawah Putih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dihentikan sementara karena terkendala cuaca. Helikopter langsung bergeser ke Gunung Malabar untuk memadamkan api yang membakar lahan hutan di lokasi tersebut.

Pantauan detikcom, Kamis (10/10/2019) siang, helikopter milik BNPB sempat berputar tiga kali di langit Kawah Putih. Karena situasi tidak memungkinkan lantaran langit tertutup kabut tebal, helikopter pun melakukan pemadaman di Gunung Malabar, Kabupaten Bandung.


Kini pemadaman kebakaran hutan di Kawah Putih kembali dilakukan dengan cara manual. Tim Gabungan Karhutla kembali naik gunung untuk memadamkan api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, pemadaman menggunakan helikopter dialihkan ke Gunung Malabar karena faktor cuaca," kata GM Perhutani Wilayah II Jabar Banten Bismo Tri Kencono.

Bismo mengungkapkan pihaknya tidak dapat memprediksi kondisi cuaca yang terjadi di Kawah Putih. "Hari ini seharusnya proses pendinginan di Sunan Ibu. Tadi memang betul mau pakai helikopter tapi kebetulan Kawah Putih ini sulit diprediksi ya untuk cuacanya, jadi prioritas digeser ke Malabar," tutur Bismo.

Dandim 0609 Kabupaten Bandung Letkol Arh Teguh Waluyo mengatakan pihaknya bersama Forkopimda Kabupaten Bandung bertemu untuk membahas teknis pemadaman api di kawasan Kawah Putih menggunakan helikopter.

Karena kabut tebal, menurut dia, proses pemadaman tidak dapat dilakukan. Hal itu dilakukan demi keamanan dan keselamatan.

"Kawah Putih kabutnya ternyata sudah turun lebih dulu. Demi keselamatan dan keamanan, pemadaman di Kawah Putih tidak bisa menggunakan water bombing," ujar Teguh.


Kini pihaknya akan mengoptimalkan pemadaman kebakaran hutan di Gunung Malabar dan Puncak Mega. "Untuk water bombing kami geser ke Puncak Mega, mudah-mudahan di sana cuaca cukup mendukung cerah sehingga pelaksanaan hari ini mungkin akan kami optimalkan di Puncak Mega. Mudah-mudahan besok pagi, kalau memang cuaca mendukung, kami akan beralih ke Kawah Putih," tutur Teguh.

Hasil koordinasi seluruh pihak, ia menjelaskan, proses water bombing akan berlangsung hingga 15 Oktober. "Titik-titik api masih ada, tapi kecil. Kemungkinan karena kemarin terjadi hujan di Ciwidey. Jadi mudah-mudahan hari ini sudah tidak ada api, hanya asap," ucap Teguh.
Halaman 2 dari 2
(bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads