Ribuan warga terdiri pimpinan Muspika Kecamatan Ciwidey, warga dan pelajar memasang sajadah di Lapangan Alun-alun Ciwidey, Rabu (9/10/2019) pagi. Saf depan diisi oleh jemaah pria dan saf belakang perempuan.
"Kita bersama komponen masyarakat Ciwidey melaksanakan salat istisqa bersama alim ulama, warga dan pelajar. Memohon kepada Allah diturunkan hujan untuk keberkahan warga Ciwidey," kata Camat Ciwidey Karyadi Suharjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karyadi mengungkapkan sejak dilanda kemarau berkepanjangan ini wilayahnya dilanda kekeringan dan sumber air mengering. "Hampir lima hingga enam bulan kemarau dan menyebabkan kekeringan di desa-desa yang ada di Ciwidey. Warga kami kesulitan air, semoga segera turun hujan," ujar Karyadi.
Menurut dia, kemarau yang terjadi tahun ini cukup parah. Bahkan, sambung Karyadi, kebutuhan air bersih untuk warga mengandalkan bantuan dari BPBD Kabupaten Bandung dan Polsek Ciwidey.
"Selama kemarau, baru pertama kali menggelar salat istisqa. Untuk kemarau tahun ini dirasakan parah, warga sudah kekurangan air bersih," ucapnya.
Selain soal kemarau, Karyadi mengungkapkan, pelaksanaan salat istisqa ini sekaligus sebagai bentuk kepedulian terhadap wilayah Kabupaten Bandung yang tengah dilanda kebakaran lahan.
"Ada kejadian kebakaran lahan, di antaranya di Gunung Malabar, Gunung Singa dan Kawah Putih. Meski secara administratif Kawah Putih ada di Kecamatan Rancabali, acara ini bentuk kepedulian kami kepada warga Kabupaten Bandung," tutur Karyadi.
![]() |
"Keberadaan mata air sudah surut, sumur-sumur warga juga sudah kering. Apalagi untuk pertanian, seperti diketahui Ciwidey komoditas utamanya pertanian, kekeringan ini dikeluhkan para petani. Semoga hujan cepat turun," kata Kepala Desa Ciwidey Anggara Permana Sidik.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini