Pihak perusahaan tambang PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS) menduga material hujan batu yang merusak rumah dan sekolah itu berasal dari bagian yang menempel pada titik ledakan. Hal itu membuat bebatuan terdorong ke luar.
"Jadi ini mungkin ada peledakan seperti blasting. Kalau saya amati ada bebatuan yang nempel kena ledakan, jadi terdorong," ujar Syarif, salah satu pekerja di perusahaan tersebut, yang tengah memeriksa bebatuan di permukiman warga, Rabu (9/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayrif pun menduga masih terdapat material batu yang menonjol di bagian atas gunung. Batu tersebut harus segera diturunkan secara teratur agar tidak berdampak kembali pada permukiman warga.
"Untuk saat ini kami sedang sterilkan dulu. Kami prediksi di atas ada batuan yang menonjol. Batuan yang menonjol kami coba jatuhkan dulu sampai bersih. Setelah itu, kami bereskan area ini (permukiman)," ucap Syarif.
![]() |
Sementara itu, Direktur Teknik PT MSS Bambang Yudaka memastikan perusahaan akan memberikan ganti rugi terkait insiden tersebut. "Saya harus selesaikan ini, harus secepatnya. Kami harus tanggung jawab, apalagi rumah yang rusak," ujar Bambang.
Bambang akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat terkait ganti rugi ataupun evakuasi warga.
Soal SOP peledakan, Bambang mengaku telah menjalankannya sesuai aturan yang ada. Ia pun sudah membuat tanggul penahan agar bebatuan tak menimpa warga.
Penambangan di area seluas 41,9 hektare ini sudah berjalan bertahun-tahun. Menurut data perusahaan, sedikitnya 67 persen warga sekitar bekerja di perusahaan itu.
Simak video "Gegara Ledakan Tambang, Rumah Warga Dihujani Batu Raksasa" :
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini