Aki Dadan, yang tengah mengungsi ke salah satu ruangan di gedung Lembaga Seni Cianjur (LKC), kini bisa bernapas lega. Selain rumahnya diperbaiki, nantinya Pemkab Cianjur juga memberdayakan pria kelahiran 23 Mei 1944 itu.
"Kami akan bantu renovasi rumah beliau. Prosesnya nanti bentuk bangunan akan tetap dipertahankan untuk menjaga keasliannya. Hanya ada beberapa bagian yang diperbarui," kata Plt Bupati Cianjur Herman Suherman kepada detikcom, Senin (23/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu mendapat informasi dari media, saya cek langsung bagaimana kondisi kediaman beliau. Saya juga sampaikan rencana kami untuk memberdayakan beliau demi lestarinya kesenian khas Cianjuran ini," jelas Herman.
Nantinya secara rutin pria yang membesarkan nama mamaos Cianjuran itu akan mengajar di Bale Pancaniti, pendapa Cianjur. Peserta pengajaran akan melibatkan unsur perangkat dan pejabat pemerintahan serta warga Cianjur secara umum.
"Kami agendakan setiap Rabu malam akan ada pelatihan dan pentas mamaos Cianjuran di pendopo, sehingga tiga pilar budaya, terutama mamaos, bisa tetap dilestarikan. Tidak hanya untuk pejabat daerah, masyarakat Cianjur secara umum juga bisa ikut mempelajari kesenian itu. Secara finansial kehidupan beliau juga terbantu," ujar Herman.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Aki Dadan mengaku terharu atas rencana Pemkab Cianjur memperbaiki rumah miliknya. Ia juga siap ketika tenaga dan keahliannya dalam seni mamaos dipentaskan dan diturunkan kepada generasi Cianjur selanjutnya.
"Tentu saya sangat bahagia. Kapan pun saya siap membagikan pengetahuan saya soal mamaos. Yang saya harapkan seni mamaos ini tetap lestari sebagai ciri khas seni budaya Kabupaten Cianjur," ungkap Aki Dadan. (sya/ern)