Pantauan detikcom, Senin (9/9/2019), terlihat buih putih yang mengambang di titik tertentu aliran sungai.
Salah satu warga, Heri Taruna (48), mengatakan selama kemarau sungai terlihat kotor dan berbusa. Ia biasa memancing di gerbang sungai Cipamokolan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementata itu Kepala Bidang Binwasdal DLHK Kota Bandung Lita Endang mengatakan Sungai Cipamokolan meman menjadi salahsatu yang diawasi. Sungai itu menurutnya tercemar limbah domestik.
"Dari hasil pemeriksaan kualitas air di Sungai Cipamokolan memperlihatkan terakhir yang tertinggi itu BOD, COD, Detergen, DO, sama lemak ini mayoritas kalau diliat dari limbah domestik di sungai," tuturnya saat dari wawancara saat di kantornya, Jalan Sadang Tengah.
![]() |
Lita menduga limbah domestik bersumber dari sejumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang tak berizin dan sejumlah perumahan sekitar sungai.
"Soalnya mereka juga enggak punya izin, kita kan memantau berdasarkan izin," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung Kamalia Purbani mengatakan telah melibatkan sejumlah pihak untuk menyelesaikan masalah pencemaran sungai, di antaranya dari DPKP3, Perindag, Camat, Satpol PP, dan Satgas Citarum.
"Paling tidak DPKP3 dia di bagian rumah-rumahnya, udah punya Ipal atau belum, kemudian ada Perindag dia menginvetarisasi jumlah industri dan perdagangan, kemudian satpol itu ada banyak penyidik PNS, pelanggar bagi yang melanggar Perda itu dia bisa memberikan sanksi, kalau camat itu menangani lahan-lahan wilayah misal tadi ipal komunal yang kita bisa bangun," tuturnya.
![]() |