Puluhan hektare sawah milik petani yang terserang hama ulat tersebut terletak di Kampung Panawuan, Kelurahan Sukajaya, Tarogong Kidul.
Hama ulat menyerang 20 hektare sawah di kawasan ini. Salah satunya sawah milik Endi (73).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Endi mengatakan, sudah sejak sebulan lalu hama ulat menyerang tanaman padi miliknya. Akibat serangan hama ulat tersebut, kualitas padi miliknya jadi buruk.
"Akhirnya ya terpaksa dipetik meskipun padinya masih muda. Efeknya dari serangan ulat itu padi jadi buruk dan tidak berisi," katanya.
Foto: Hakim Ghani |
Menurutnya hingga kini belum menemukan cara untuk mengusir hama ulat yang menempel di padi miliknya. Endi mengaku merugi.
"Biasanya kalau dari 20 hektare itu normalnya bisa produksi 1,7 ton. Tapi sekarang cuma 7,2 kuintal gara-gara ulat. Hilangnya 1 ton," kata Endi.
Foto: Hakim Ghani |
Agar padi miliknya tak habis dan terus-menerus digerogoti ulat, Endi dan petani lain akhirnya memanen lebih awal. Padahal, masa panen idealnya dilakukan pada awal Oktober 2019 mendatang.
"Kami berharap pemerintah bisa turun tangan. Petani merugi karena enggak tahu cara mengatasinya," ujar Endi.












































Foto: Hakim Ghani
Foto: Hakim Ghani