RK mengatakan persoalan sampah di Kali Jambe merupakan tanggungjawab Pemkab Bekasi. Menurutnya Pemprov Jabar sejauh ini hanya bisa memberikan masukan-masukan saja mengenai persoalan sampah di Kali Jambe.
"Manajemen pemerintahan itu kan hierarki jadi selama pemerintah Kabupaten Bekasi tidak bendera putih (menyerah), saya hanya memonitor aja dan memberikan masukan-masukan teknis," kata RK kepada detikcom, Jumat (6/9/2019).
Ia mengaku punya keterbatasan dalam mencampuri urusan di kabupaten kota. Terkecuali, sambung dia, pemerintahan daerah menyatakan memerlukan uluran tangan Pemprov Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya persoalan sampah di Kali Jambe belum tentu berasal dari aliran sungai Citarum yang tengah direvitalisasi pemerintah. Bisa saja sampah tersebut berasal dari warga sekitar.
"Harus cek juga juga, itu sumber sampah datangnya dari Citarum atau citarumnya sudah beres tapi ada masalah lokalitas di sana yang buang sampah ke situ," tegas dia.
Dia menuturkan dalam waktu dekat akan duduk bersama Pemkot dan Pemkab Bekasi membahas persoalan sungai. Hal ini bagian dari menyukseskan program Citarum Harum yang menjadi fokus pemerintah saat ini.
"Dalam waktu dekat kita akan rapat terkait persungaian di kota dan kabupaten bekasi. Karena Jabar ini perlintasan sungai nya paling banyak se Indonesia, salah satunya Bekasi," jelas dia.
Lautan sampah diketahui memadati Kali Jambe, Desa Mangun Jaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (4/9). Berbagai jenis sampah menumpuk di Kali Jambe mulai dari sampah plastik, kayu, styrofoam, hingga sisa tumbuhan.
Lautan Sampah Kali Jambe Bekasi Mulai Dibersihkan:
(mud/ern)












































