.webp)
Lautan sampah di Kali Jambe, Kabupaten Bekasi, menimbulkan berbagai efek negatif bagi warga sekitar. Salah satunya banyaknya nyamuk.
"Nyamuknya nggak tahan kalau malam, kalau (pukul) 17.30 WIB itu nyamuk keluar semua, duduk kayak gini sudah penuh nyamuk. Nggak terasa nempel di kaki," ujar Tauhid (44) ketika ditemui di kediamannya, Desa Mangunjaya, Kabupaten Bekasi, Kamis (5/9/2019).
Tauhid khawatir banyaknya nyamuk menyebabkan timbul berbagai penyakit, khususnya demam berdarah dengue (DBD).
"Ya khawatir juga, namanya penyakit was-was juga wong anak kecil kita di sini. Harapan kita kan anak, kita ibaratnya nggak sekolah biar anak sekolah, sehat," ujar Tauhid.
Tauhid dan keluarganya menyiapkan obat nyamuk oles sebagai penangkal gigitan nyamuk. Warga lainnya, Nurdin (48), merasakan hal yang sama.
Nurdin, yang tinggal tak lebih 100 meter dari lautan sampah Kali Jambe, merasa terganggu oleh bau yang ditimbulkan dari kali. Selain bau, ia mengeluhkan nyamuk.
"Gini-gini nyamuk banyak di kamar. Kalau nonton TV, udah Soffel-an," ujar Nurdin.
Nurdin khawatir ia dan keluarganya terjangkit DBD karena banyaknya nyamuk akibat sampah di Kali Jambe.
"Iya (khawatir DBD), kalau airnya nggak banyak gini kan kita mendingan, nggak gini banget. Apalagi kalau lagi angin, baunya, ditambah-tambah kan nggak ada airnya, emang airnya hitam begitu ya," ujar Nurdin.
Nurdin selalu sedia obat nyamuk bakar di rumahnya. Menurutnya, obat bakar paling ampuh mengatasi nyamuk.
"Kalau nggak pakai obat nyamuk bakar ya nggak bisa tidur," ujar Nurdin.
Sebelumnya, sampah memadati Kali Jambe, Desa Mangun Jaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (4/9). Berbagai jenis sampah menumpuk di Kali Jambe, dari sampah plastik, kayu, styrofoam, hingga sisa tumbuhan.
Warga sekitar merasa terganggu akibat lalat hingga bau yang ditimbulkan dari lautan sampah. Dinas PUPR dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi akan melakukan pembersihan yang direncanakan akan dilakukan pada Jumat (6/9).
