Tahun lalu, Ridwan Kamil (RK) meresmikan program layad rawat di Kota Cirebon. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon Edy Sugiarto mengatakan pelayanan program layad rawat menggunakan pendekatan tanpa jarak dengan masyarakat. Program tersebut terintegrasi dengan layanan Public Safety Center (SPC) 119.
"Selama setahun ini kita sudah melayani lebih dari 1.000 masyarakat. Kita berikan bantuan pelayanan, masyarakat cukup kontak 119," kata Edy saat berbincang dengan detikcom di kantornya di Jalan Kesambi Raya Kota Cirebon, Jabar, Kamis (5/9/2019).
Baca juga: Belasan Program di 1 Tahun Ridwan Kamil-Uu |
Edy menjelaskan bagi keluarga yang tak mampu berobat ke rumah sakit baik secara fisik maupun materi cukup mengontak 119. Petugas kesehatan dan dokter melalui puskesmas setempat bakal mendatangi pasien. Bahkan, lanjut Edi, selain memberikan pelayanan kesehatan, petugas juga memberikan pelatihan dasar tentang penangan emergensi kesehatan di masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita 24 jam non-stop ya. Petugas bergantian, jumlah petugasnya ada 10 orang. Ada dua dokter jaga dan seorang perawat. Kita juga mengoperasikan empat mobil ambulan dan satu kendaraan roda dua," tambah Edy.
Edy mengatakan tahun ini SPC 119 bakal mendapatkan bantuan armada ambulans tambahan dari Pemprov Jabar, termasuk bantuan 27 kendaraan roda dua yang bakal digunakam oleh seluruh puskesmas di Kota Cirebon. "Bantuan itu tahun ini disalurkan," ucap Edy.
Edy menambahkan layanan layad rawat Kota Cirebon merupakan salah satu layanan kesehatan terbaik di Jawa Barat. Edy menyebutkan layanan kesehatan layad rawat yang terintegrasi dengan 119 menjadi salah satu nominator penerima penghargaan dari Indonesia HealthCare Forum (IndoHCF).
"Kita masuk nominasi IndoHCF, lembaga yang konsen pada biddang kesehatan. Kita dinilai menjalankan proses pelayanan kesehatan yang baik," ucap Edy.
Tonton juga "Ridwan Kamil soal Wacana Pindah Ibu Kota Provinsi: Bukan Curi Adegan":
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini