Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Kuswardoyo menyebutkan tingkat okupansi penumpang mengalami kenaikan sekitar 27 persen per hari setelah tiga nama kereta asal Daop 3 Cirebon berganti menjadi GoCher. Kus tak menyangka sambutan masyarakat terhadap perubahan tiga kereta menjadi satu nama itu mendapat sambutan positif dari masyarakat.
"Sebelumnya itu okupansi penumpangnya sekitar 40 sampai 50 persen. Ada kenaikan menjadi 70 persenan," kata Kus kepada detikcom di Stasiun Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (27/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kus menjelaskan, untuk satu kali perjalanan GoCher relasi Tegal-Cirebon-Gambir jumlah kursi yang disediakan mencapai 720 kursi. Dalam sehari, kata dia, GoCher melayani 16 perjalanan Tegal-Cirebon-Gambir dan sebaliknya.
"Setelah rebranding ini kapasitas penumpang juga bertambah, sebelumnya 540 kursi dalam satu perjalanan, kini menjadi 720 kursi," katanya.
Selain bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna kereta api, kehadiran GoCher juga diharapkan bisa mendongkrak kunjungan wisatawan di Cirebon. PT KAI Daop 3 Cirebon menggandeng Jaka-Rara Kota Cirebon 2019 untuk menjajal perjalanan GoCher dari Cirebon menuju Gambir.
"Kami ajak Jaka-Rara untuk merasakan perjalanan GoCher, sekaligus mempromosikan wisata yang ada di Cirebon," kata Kus.
Lebih lanjut, Kus menjelaskan, tentang peran PT KAI Daop 3 Cirebon dalam mendongkrak kunjungan wisatawan. Terlebih lagi, saat ini Kota Cirebon menargetkan 2 juta wisatawan.
"Ya harapannya dengan rebranding ini kita bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di Cirebon, sesuai target yakni 2 juta wisatawan," katanya.
![]() |
"Ini salah satu langkah yang baik, apalagi traffic dari Cirebon dan Tegal sangat padat. Kemudian, pilihan perjalanannya banyak, ada 16 kali trip," kata Sudirman Said di gerbong kereta GoCher.
![]() |
"Saya berharap, pelayanan terus di tingkatkan dan kemudian menu-menu makanan ditambah dengan menu muatan lokal," katanya. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini