Kondisi ini pernah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, namun hingga saat ini bantuan yang diharapkan tak kunjung datang. Meski dihantui ketakutan bangunan roboh siswa tetap semangat menimba ilmu walaupun kadang mereka belajar di teras sekolah.
"Bangunan sekolah ini ada sejak tahun 1983, dulunya komplit ruang kelas, kantor sampai rumah kepala sekolah dan penjaga. Namun satu persatu mulai ambruk bahkan sekarang sudah rata dengan tanah menyisakan 3 ruangan yang masih berdiri," kata Dodi Riana, salah seorang guru SDN Jaya Mekar melalui sambungan telepon, Rabu (14/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dari tiga bangunan yang tersisa, dua dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM), satu lagi digunakan untuk ruangan kantor. Dari dua ruangan yang tersisa satu di antaranya sudah ditopang bambu pada bagian plafon karena nyaris ambruk, akibatnya siswa terpaksa belajar di teras sekolah.
"Dua ruangan itu kan disekat, untuk belajar kelas 1, 2 dan 3 sementara satu bangunan lagi untuk siswa kelas 4,5 dan 6. Yang dipakai kelas 4,5 dan 6 sudah rusak plafon dan kuda-kuda genting sudah mau menimpa ke bawah," lirih Dodi.
![]() |
Baca juga: Tak Punya Jamban, Siswa SD di Cianjur Ini Buang Hajat ke Sungai
Dulunya SDN Jaya Mekar adalah sekolah favorit bagi warga setempat, seiring berjalannya waktu orang tua siswa memilih untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah lain karena kondisi bangunan sekolah yang tidak layak.
"Saat ini tersisa 74 siswa dari kelas 1 - 6, dari jumlah itu 54 anak terpaksa belajar di teras. Pihak sekolah sudah sering mengajukan permohonan rehab hingga permintaan pembangunan ruang kelas baru. Namun, hingga saat ini bantuan yang diharapkan enggak datang-datang," tandasnya.
Tonton video Tower Ambruk Timpa Gedung SD di Maros, 8 Murid Luka-luka:
(sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini