Lelaki asal Kabupaten Garut ini dihadirkan ke Mapolres Tasikmalaya, Rabu (7/8/2019). Berkaus tahanan dan tangan terborgol, Suwarno menceritakan detik-detik membunuh Rosita.
"Saya cekik (korban) sambil berdiri," ucap Suwarno membuka pembicaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia kejang-kejang. Lalu jatuh," ujar Suwarno.
![]() |
"Lalu saya cekik sekali lagi sampai meninggal," ucapnya.
Pembunuhan itu terjadi pada Sabtu, 1 Juni 2019. Kejadian bermula saat Suwarno melihat Rosita tampak mesra saat menerima telepon dari seorang pria.
Pelaku menduga lelaki di ujung telepon itu kekasih lain Rosita. Suwarno kemudian mengajak korban ke tempat sepi di area perkebunan Sirnagalih, Tasikmalaya.
Suwarno penasaran terhadap sosok pria yang berkomunikasi dengan Rosita. Namun Rosita tak meladeni pertanyaan pelaku. Kesal atas hal tersebut, Suwarno menarik Rosita ke semak-semak dan langsung mencekiknya.
"Saya cemburu. Waktu itu saat lagi ngobrol, dia (korban) ada yang menelepon, saling memanggil 'bunda' dan 'ayah'," tutur Suwarno.
Jasad Rosita yang tinggal tulang belulang ditemukan warga pada Kamis, 20 Juni 2019, malam. Temuan kerangka manusia itu dilaporkan ke polisi.
Polisi menyelidiki kasus ini dan akhirnya menangkap Suwarno pada Jumat, 2 Agustus 2019. Kini pelaku mendekam di sel tahanan Mapolres Tasikmalaya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini