Sikap tegas itu tercermin juga dalam proses Pemilihan Rektor (Pilrek) ITB periode 2020-2025. Berbagai syarat administrasi harus dipenuhi para calon rektor agar bisa ikut bertarung dalam Pilrek, termasuk membuat pernyataan di atas meterai setia kepada Pancasila dan NKRI.
Sekretaris Eksekutif Majelis Wali Amanat (MWA) ITB Benhard Sitohang menyebutkan pernyataan setia kepada Pancasila dan NKRI menjadi syarat baru yang harus dipenuhi. Pihaknya sengaja mencantumkan hal itu sebagai bukti ITB menjunjung tinggi Pancasila dan NKRI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua MWA ITB Yani Panigoro memastikan ITB sangat menjunjung tinggi kebinekaan. Bahkan dalam setiap kesempatan, pihaknya selalu mengingatkan mengenai pentingnya menjaga Pancasila dan NKRI.
"Semua pihak di ITB mulai mahasiswa baru, dosen, guru besar pada kesempatan yang sering sekali kita selalu mengemukakan bahwa ITB ini akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila, kebangsaan, Bineka Tunggal Ika, NKRI," ucap Yani di lokasi yang sama.
Ia menyebut, selama ini ITB di bawah kepemimpinan Kadarsah Suryadi selalu berupaya menciptakan kondisi kampus yang nyaman. Pihaknya selalu fokus terhadap proses akademik dan bukan yang lain.
"Janji kita jaga nilai luhur selalu kita kumandangkan," katanya.
Bila ada pihak lain yang menilai ITB menjadi sarang faham radikalisme tentu tidak mengetahui secara jelas kondisi kampus. "Menyebut ITB A,B dan C itu orang luar dan (kita tegaskan) semua kesempatan nilai-nilai luhur kita junjung tinggi," ujar Yani.
Karena, ia menambahkan, mahasiswa ITB ini tidak hanya berasal dari satu wilayah di Indonesia. Tapi berasal dari Sabang sampai Merauke yang menjadi bukti betapa beragamnya ITB.
"Lihat saja mahasiswanya pluralisme, Kebinekaan. ITB selalu bersatu dan kita mengedepankan nilai atmosphere akademik," ucap Yani.
Diberitakan sebelumnya, sekitar seribu alumni ITB membuat surat terbuka untuk Rektor ITB. Mereka mendesak Rektor ITB mengumumkan bahwa kampus tegas menolak penyebaran gerakan radikalisme.
Surat terbuka itu diteken 1.183 alumni ITB lintas angkatan dan jurusan pada Sabtu (3/8/2019). Mereka mengaku prihatin karena ada pernyataan dari sejumlah lembaga terkait PTN terpapar paham radikalisme baik komunitas mahasiswa, pegawai, maupun dosen.
"Di mana ITB berada pada urutan teratas," kata para alumni ITB tersebut.
Tonton Video Wacana Rektor Asing, Menko PMK: Manfaat ke Depannya Apa?
(mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini