Jenazah ustaz Wahyudin tiba di Ponpes Nurussalam, Cikoneng, sekitar pukul 06.30 WIB. Diantarkan menggunakan mobil ambulans Ponpes Al-Mukmin Ngruki. Jenazah langsung dibawa ke masjid Ponpes Nurussalam untuk disalatkan.
Baca juga: Ketua Yayasan Al-Mukmin Ngruki Wafat |
Salat jenazah berlangsung dalam beberapa kloter, karena yang melayat dari santri, alumni, ikhwan dan masyarakat terus berdatangan. Sekitar pukul 08.00 WIB dilaksanakan proses serah terima jenazah dari Ponpes Islam Al-Mukmin kepada pihak keluarga di Ponpes Nurussalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya melihat beliau itu pendidikannya bukan hanya teoritis saja, tapi aplikatif. Sosok beliau sangat memotivasi para santri untuk terus menimba ilmu agama. Beliau memiliki kapasitas ilmu yang luar biasa," ujar Andi usai pemakaman.
Menurut Andi, hal yang paling berkesan dari ustaz Wahyudin ialah hafal semua kitab yang diajarkannya kepada santri, tanpa harus melihat isi dari kitab tersebut.
"Beliau sangat hafal dan paham, meskipun kitab itu sangat tebal tapi tahu bab apa dan halaman berapa. Pepatah dari beliau yang masih saya ingat, hidup itu harus semangat, berjuang dan bermanfaat bagi masyarakat," kata Andi. (bbn/bbn)