"Hasil pengecekan kita, tidak ada korban jiwa maupun luka. Karena kegiatan di atas sudah ditutup. Memang ada erupsi susulan, tapi tidak sebesar yang kemarin," kata Joni saat ditemui di pos pemantauan Gunung Tangkuban Perahu, Jumat (2/8/2019).
Menurut dia, sebaran abu vulkanik yang dimuntahkan dari Gunung Tangkuban Perahu tak menyebar luas seperti erupsi pekan lalu (26/7/2019). Selain kolom abu yang lebih rendah, abu juga kembali turun ke kawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mengimbau agar warga, terutama yang tinggal di Sagalaherang, Subang, untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi dari petugas. "Kami minta agar tenang namun waspada, apabila ada petugas yang menyampaikan evakuasi mereka harus cepat," kata Joni.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Geologi (PVMBG) mengungkapkan aktivitas erupsi Gunung Tangkuban Perahu terus terjadi tanpa jeda. Kini Tangkuban Perahu berstatus waspada. Hingga Jumat siang, pukul 14.15 WIB, tremor terus terjadi dengan amplitudo 25 hingga 30 milimeter.
Pengamat Pos Pemantauan Gunungapi dari PVMBG, Ilham Mardikaryanta mengungkapkan, sejak erupsi kembali pada Kamis, (1/8) malam, Tangkuban perahu sudah mengalami erupsi empat kali.
"Kalau sejak pukul 00.00 WIB sampai sekarang erupsinya terus menerus," kata Ilham.
PVMBG merilis potensi bahaya erupsi adalah ancaman hujan abu serta hembusan gas vulkanik dengan konsentrasi berfluktuatif. Jarak aman berada di radius 1,5 kilometer dari kawah aktif.
Masyarakat diminta mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik dan diimbau tidak berlama-lama berada di sekitar kawah aktif. Hal itu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.
Status Gunung Tangkuban Perahu Naik Jadi Waspada:
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini