Baca juga: Gunung Tangkuban Perahu Kembali Erupsi |
Kepala Pelaksana BPBD Duddy Prabowo melalui Petugas Lapangan, Rudi Wibiksana mengatakan, kemungkinan adanya korban minim. Sebabnya, zona wisata Kawah Ratu sudah steril dari wisatawan sejak pukul 17.00 WIB.
"Insyaallah besok pagi kalau situasi memungkinkan kita akan melakukan penyisiran. Kemungkinan ada korban minim, karena lokasi wisata sudah sepi," ujar Rudi saat dihubungi detikcom, Kamis (1/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat , berdasarkan alat seismogram, terekam gempa pada amplitudo maksimum 50 mm dengan durasi 11 menit 23 detik. Durasi itu lebih lama dibandingkan erupsi yang terjadi pekan lalu.
Relawan Potensi SAR Pasundan Jabar, Asep Koswara mengaku, pihaknya belum mengetahui dampak lanjutan dari erupsi freatik ini.
"Sekarang saya lagi menuju ke pos pemantauan Tangkuban Parahu," kata Asep.
Senada dengan Rudi, Asep mengatakan kemungkinan besar tidak ada korban jiwa dan luka karena objek wisata sudah ditutup sejak sore tadi. Namun begitu, BPBD dan relawan tetap turun tangan mengecek.
"Pengecekan menunggu kondisi aman," ujar Asep.
Pada erupsi yang terjadi Jumat (26/7) pekan lalu, sedikitnya 15 orang wisatawan harus mendapatkan perawatan di klinik terdekat karena mengalami sesak nafas dan iritasi mata akibat abu vulkanik. (bbn/bbn)











































