Di daerah tersebut tidak ada daerah habitat macan tutul. Adapun pegunungan terdekat ke lokasi itu ialah Gunung Malabar dan Gunung Tanjung milik Perhutani. Itu pun bukan merupakan hutan konservasi, tapi hutan produksi.
"Kami juga kaget setelah ke lokasi memang benar ada macan. Ini baru pertama kali, sebelumnya tidak ada. Kami belum bisa memprediksi asal (habitat) macan ini," ujar Kasi Konservasi Wilayah VI Tasikmalaya Bidang KSDA Wilayah III Ciamis Didin Saripudi di lokasi penemuan macan, Rabu (31/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didin menjelaskan perkebunan warga tersebut masih satu koridor dengan Gunung Malabar dan Gunung Tanjung yang merupakan kawasan milik Perhutani.
"Sejauh ini yang kami tahu habitat macan tutul terdekat adalah Suaka Margasatwa Gunung Sawal. Tapi lokasi di sini sangat jauh. Jadi belum bisa memprediksi asalnya dari mana," tuturnya.
Menurut Didin, pihaknya saat ini konsentrasi untuk mengevakuasi terhadap macan tutul tersebut. Hingga Rabu siang ini, pukul 11.30 WIB, macan bersembunyi dan belum terlihat lagi. Namun diprediksi tak jauh masih di sekitar perkebunan warga.
"Sekarang tak terlihat, sebelumnya bertengger di pohon. Tapi mungkin banyak orang sepertinya bersembunyi," ucap Didin. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini