Nuri heran lantaran bangkai macan itu tak terluka. Menurutnya, kejadian serupa pernah terjadi pada 2003. "Dulu (macan betina) ketika ditemukan kondisi bangkainya sudah rusak. Kalau ini masih segar," ujar Nuri.
Petugas Fungsional Pengendalian Ekosistem Hutan BBKSDA Jabar Toni Setiana mengatakan bangkai macan tutul itu dibawa ke Kebun Binatang Bandung untuk nekropsi. Ia belum dapat menjelaskan penyebab kematian macan tutul itu secara jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Macan tutul itu ditemukan di antara hutan yang letaknya berdekatan dengan pemukiman warga. Sebelumnya, kejadian hewan liar masuk area penduduk juga pernah terjadi di Kabupaten Bandung antara lain dua ekor ular piton di Kecamatan Ciparay, monyet ekor panjang di Kecamatan Majalaya dan babi hutan di Kecamatan Cileunyi.
Terkait hal tersebut, Kepala BBKSDA Jabar Amy Nurwati mengatakan fenomena hewan liar turun muncul di pemukiman warga diduga karena kelaparan. "Sebetulnya keluarnya satwa dari habitatnya itu kurang lebih karena kekurangan pakan. Artinya, itu harus menjadi monitor kami. Kita harus mengidentifikasi sebenarnya kebutuhan apa yang harus dibutuhkan," tuturnya.
"Sekarang kan musim kemarau, mungkin ketersediaan makan mereka berkurang. Secara alami dia (satwa) ingin mencari kenyamanan," kata Amy menambahkan. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini