PVMBG memastikan erupsi Gunung Tangkuban Perahu tidak memicu pergerakan Sesar Lembang.
Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Suantika mengatakan pergerakan Sesar Lembang mungkin bisa terjadi ketika erupsi sangat besar hingga mengeluarkan magma. Bukan erupsi freatik Tangkuban Perahu yang terjadi pada Jumat (26/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Devy K. Syahbana menjelaskan erupsi magmatik terjadi ketika lava pijar keluar dari mulut Tangkuban Perahu. Sementara erupsi freatik yang saat ini terjadi tidak demikian.
"Kalau yang kreato magmatik, ini magma naik ke atas, dengan air dan jadi abu. Kemudian biasanya magmatik ini erupsi merah, kalau kita lihat ada lava pijar," ujar Devy mengungkapkan.
Menurutnya, erupsi freatik tidak terlalu berbahaya dibandingkan dengan magmatik. Kadar bahayanya hanya mengancam sekitar Tangkuban Perahu saja.
"Kalau yang sekarang ini bukan dari magma baru, tapi sisa yang sebelumnya. Ancamannya ini di Tangkuban Perahu hanya di sekitar kawah, kalau di luar kawah ini tidak akan terlalu bahaya," tuturnya.
Meski begitu, PVMBG mengimbau masyarakat mewaspadai letusan erupsi freatik yang bersifat tiba-tiba di Gunung Tangkuban Perahu. Karena masih terpantau adanya getaran-getaran yang terjadi.
"Masyarakat di sekitar agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas," ujar Devy.
Awas! Waspadai Letusan Freatik Tangkuban Parahu yang Tiba-tiba:
(mud/bbn)











































