Puluhan ojek tersebut khawatir jika pendapatan mereka berkurang akibat hadirnya trayek ini. Spanduk penolakan trayek pun terpasang di pangkalan ojek tersebut.
"Uji coba ini agak molor waktunya, dari rencana jam 8 sudah berangkat, ternyata masih ada miskomunikasi dengan ojek pangkalan," kata Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi Ranto Sitanggang, Senin (22/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, uji coba tetap dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB setelah pihak keamanan dan Dishub melakukan mediasi dengan ojek dari dua pangkalan tersebut.
"Akhirnya mereka memahami, ini bukan trayek tetap karena masih uji coba. Setelah lima hari akan kami lakukan evaluasi, dan akhirnya (ojek) menerima," kata Ranto.
"Setelah jadi trayek definitif mereka ingin ada pertemuan kembali untuk merumuskan kesepakatan bersama. Jangan sampai ada yang dirugikan, kita ingin bersama masyarakat juga sama-sama untung," ujar Ranto.
Ranto mengatakan untuk awal masa uji coba, penumpang yang hendak menuju Kamarung diturunkan di pangkalan ojek. "Hari ini kita fokusnya ke sosialisasi saja dulu, kita akan lihat apakah penumpangnya ada dan menguntungkan atau tidak," ujarnya.
Angkot tersebut akan melintasi Pasar Citeureup (Pasar Kuda), masuk lewat Jalan Kamarung, Jalan Permana, Jalan Sukarasa, Jalan Ciawitali, Jalan Demang Hardjakusumah, Jalan Jati Serut, Jalan Pesantren, Jalan Amir Mahmud dan masuk ke Terminal Cimindi.
![]() |
Sementara itu Desi (30), warga Citeureup mengaku senang dengan hadirnya angkot tersebut. Sebab sebelumnya ia harus naik ojek atau membawa kendaraan sendiri. "Kami senang, apalagi ongkosnya lebih murah," ujarnya. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini