Jumhidi bukan nelayan biasa, ia adalah salah satu nelayan yang terkena dampak digitalisasi melalui program satu juta nelayan berdaulat yang diinisiasi oleh Menko Kemaritiman. Wajar Jumhidi gembira, aplikasi bernama FishOn diakuinya berhasil melipatgandakan keuntungannya saat melaut.
"Sudah sebulan pakai, dikenalkan sama Kak Fajar orang dari FishOn. Biasa sehari melaut kadang-kadang dapat 50 kilogram ikan, sekarang bisa dapat satu ton lebih," kata Jumhidi kepada detikcom, Sabtu (20/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui aplikasi itu dia tidak perlu lagi susah-susah mencari keberadaan ikan untuk menyimpan jaring. Kepada detikcom dia memperlihatkan cara kerja aplikasi itu dari layar ponselnya.
"Ada dua bulatan yang ada garisnya ini posisi perahu dan bulatan kedua posisi ikan. Nanti perahu saya bawa sampai kedua bulatan ini bertemu di satu titik. Di bawahnya itu sudah dipastikan ada ikan, jarak (penanda) dari posisi saya bisa sampai 60 kilometer," ucap Jumhidi sambil menunjuk layar ponsel miliknya.
![]() |
"Sebulan saya pakai hasil tangkapan bagus, sekarang rencananya Pak Menteri juga bakalan ngadain jaringan internet sampai tengah laut," katanya.
Jaringan internet yang dimaksud Jumhidi adalah fasilitas Wifii yang disediakan Net1. Saat wawancara dengan wartawan, Luhut Binsar menjelaskan jangkauan sinyal WiFii bisa tersedia untuk nelayan dengan jangkauan hingga 60 kilometer ke tengah laut.
"Jangkauannya sampai 60 kilometer, jadi tidak hanya berhenti di FishOn yang sudah mulai dipakai oleh nelayan, tapi ada juga Gerai Fish Mart saling terhubung satu sama lainnya dalam Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Online," kata Luhut.
![]() |
"Enggak perlu ada uang atau transaksi yang biasa dilakukan secara konvensional ketika mereka masih di laut sudah diketahui apa hasil tangkapannya, apa kebutuhannya, ini memangkas jaringan tengkulak ya nantinya. Ini juga bisa diakses bank kalau transaksi mereka bagus tangkapan bagus bisa difasilitasi kreditnya," ucapnya.
Sukabumi adalah pilot project pencanangan TPI Online, nantinya hal serupa akan dikembangkan di seluruh Indonesia dengan program satu juta nelayan berdaulat.
"Nantinya akan diaplikasikan seluruh Indonesia hanya kita mulai dari Ciwaru ini nanti bisa ke mana-mana khususnya di daerah kepulauan. Kita ingin program ini membantu nelayan-nelayan kita agar lebih baik secara penghidupannya jangan lupa potensi laut kita sampai 2,5 triliun dolar," ujar Luhut. (sya/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini