"Kemarin-kemarin ada yang dapat Rp 35 juta," ujar Sekretaris KUD Minasari Datam Sutarjo, pengelola tempat pelelangan ikan terbesar di Kabupaten Pangandaran, Rabu (10/7/2019).
Rekor Rp 35 juta pada musim ikan kali ini, kata Datam, didapat nelayan penangkap ikan gulama (Pennahia argentata). Ikan gulama sendiri, menurut Datam, diekspor organ gelembung udaranya untuk industri medis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain gulama dan bawal putih, Datam menyampaikan tangkapan yang sedang naik produksinya adalah layur dan tongkol. Kecuali tongkol, kata Datam, tiga jenis ikan lainnya merupakan komoditas ekspor.
"Musim ikan tahun ini cuacanya bagus, curah hujan rendah dan angin tidak kencang. Biasanya puncaknya mulai Agustus sampai Desember," kata Datam.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran Rida Nirwana melaporkan hingga Mei, total produksi perikanan tangkap di Kabupaten Pangandaran mencapai 268 ton, dengan nilai transaksi sebesar Rp 14 miliar.
"Sebagian dihasilkan dari komoditas ekspor, seperti ke Jepang dan Korea," kata Rida.
(ern/err)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini