Dalam bahasa Sunda, Tegalega berarti lapangan yang luas. Lapangan dengan luas sekitar 17 hektare ini memang memiliki daya tarik tersendiri. Selain terdapat monumen Bandung Lautan Api, tahun ini juga terdapat Lampion Park yang berada persis di depannya. Setelah dibuka sejak dua minggu sebelum lebaran 2019 lalu, Lampion Park mulai dikenal oleh masyarakat luas, tak terkecuali pendatang dari luar kota.
"Kalau lagi sepi gini biasanya 200-300 orang. Kalau Minggu bisa sampe 1.000 orang. Apalagi ini kan baru, banyak juga dari luar kota yg penasaran ingin lihat taman ini," ujar Siswono selaku penjaga gerbang Lampion Park kepada detikcom belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Taman yang terletak di Jalan Otto Iskandar Dinata ini sudah melakukan tahap renovasi pada Bulan Juni lalu karena terdapat kerusakan yang tak lain disebabkan oleh para pengunjung.
"Masih banyak yang suka bersandar di pagar, padahal kan rapuh, rumput juga diinjak-injak, kertas lampion dinosaurusnya banyak yang sobek-sobek. Jujur kami kewalahan juga," ucapnya.
Sampai saat ini, Lampion Park masih bertahap untuk diperbaiki. Walau sudah dipasang peringatan larangan merusak fasilitas, terkadang masih ada pengunjung yang tidak menaati peraturan. Untuk mengantisipasi hal tersebut terulang, Taman Tegalega kini dijaga oleh 11 satpam yang selalu berkeliling.
"Mungkin para pengunjung, kaya anak-anak gitu kan suka penasaran ingin pegang ini itu, paling kami tegur. Ini juga perlu banyak perbaikannya lagi, cuma saat ini belum ada anggarannya," kata Siswono.
![]() |
Untuk sementara, setiap Senin, Taman Tegalega ditutup untuk perbaikan. Selain Senin, Taman Tegalega dibuka mulai dari jam 08.00-21.00 WIB. Lampu di Lampion Park sendiri mulai dinyalakan saat jam 18.00 WIB. Terdapat sekitar 20 replika dinosaurus yang akan menyala indah ketika malam tiba. Di bagian kiri kanan replika dinosaurus, terdapat banyak tempat duduk yang dikelilingi oleh pohon-pohon rindang.
Hanya dengan membayar karcis Rp 1.000, para pengunjung dapat menikmati seluruh area di Taman Tegalega ini. Ketika membayar, pengunjung akan diberikan karcis resmi dari para penjaga. Hal itu untuk mengantisipasi preman-preman yang terkadang menjadi penjaga gerbang ilegal.
"Semoga para pengunjung saling mengerti, saling sadar untuk disiplin dan menjaga area taman. Kalau ada bacaan larangan dipatuhi, terus tiap masuk gerbang jangan lupa minta karcisnya. Saya harap makin rame juga yang datang ke sini," tutup Siswono.
![]() |
Tak heran jika Lampion Park ini diminati oleh banyak pengunjung, khususnya keluarga yang ingin bertamasya bersama anak-anaknya. "Udah tiga kali ke sini sama cucu. Enak pemandangannya bagus, anak-anak suka banget ke sini. Rasanya nyaman sekali, banyak pohon-pohon," ujar Tati, salah satu pengunjung asal Pasirkoja.
Sementara itu menurut pengunjung lain, Euis asal Margahayu, berharap agar tempat-tempat yang masih kosong dijadikan taman bermain agar anak-anak berkunjung ke Lampion Park bukan hanya berswafoto tetapi juga bisa bermain.
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini