Ketua Penggemar Merpati Tinggi Indonesia (PMTI) Edhi Susanto Kusumadi mengatakan belum pernah mendengar ada yang bertransaksi jual-beli dengan harga Rp 1 miliar. Baru Jayabaya yang ditebus dengan mahal.
"Iya saat ini termahal ya di Indonesia. Belum pernah dengar kita segitu, kita juga kaget gitu loh. Memang nyatanya harganya segitu, mau gimana lagi," ucap Edhi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (2/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tingginya harga jual Jayabaya didukung belasan prestasi mentereng. Puncaknya, saat Jayabaya berhasil menjadi jawara klasemen PMTI 2018.
"Memang (format lomba) PMTI itu dibuat kayak Motor GP, hitung poin. Jayabaya juaranya tahun 2018," tutur Edhi.
Ia mengungkapkan untuk menjadi juara kontes Merpati Tinggi Kolong Meja tidaklah mudah. Dibutuhkan burung 'istimewa' yang punya kecerdasan dan ketangkasan.
"Tingkat kesulitannya jauh di kita, dibandingkan kolong bebas. Soalnya harus jatuh di atas meja. Kalau salah meja saja kalah," katanya.
Edhi mengaku tidak bisa menaksir pasaran merpati yang notabene berprestasi. Harganya bisa selangit, tergantung prestasi yang disandang merpati tersebut.
"Harga burung tidak ternilai. Kalau kualitasnya bagus, harganya bisa tinggi. Cuma ini (Jayabaya) fantastis sekali ya, ini rekor," ujar Edhi.
Aksi merpati Jayabaya bisa disaksikan di bawah.
(mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini