Elan (56), salah seorang petani mengatakan lahan pertanian di Kampung Sinarjaya, Desa Batujajar mengandalkan air dari Gunung Lagadar. Namun karena musim kemarau, debit air tak cukup untuk mengairi saluran irigasi warga.
"Sudah begini mah ya enggak bisa dipanen, padahal tinggal dua minggu lagi panen. Kalau dipaksakan panen lebih awal takutnya isinya kosong, jadi dibiarkan saja," ujarnya, Jumat (28/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan, kekeringan merupakan imbas dari musim kemarau. Kondisi tersebut juga terjadi di beberapa wilayah lainnya di Jawa Barat.
"Awal-awal kami dilantik, kami mengalami (musim) kekeringan. Nah solusinya memang dari BPBD akan mengirimkan bantuan air bersih untuk kekeringan," ujar Hengky.
![]() |
Saat ini urgensi pemerintah, kata dia, memberikan bantuan kepada wilayah yang kesulitan air bersih untuk kebutuhan konsumsi. "Paling kita membantu semaksimal mungkin yang susah air. Kita berharap turun hujan," katanya.
Pihaknya juga mencoba melakukan pengeboran di wilayah yang rentan kekeringan seperti Cipatat, namun hasilnya air bersih masih sulit diperoleh.
"Saya juga bingung kita sudah berupaya sampai pengeboran tapi tidak ada air, kami imbau agar warga memanfaatkan air secara bijak menghadapi kekeringan ini," katanya.
Simak Juga 'Musim Kemarau, Warga Terpaksa Manfaatkan Air Sungai Citarum':
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini