Dinas Pertanian Garut memetakan area sawah dan kebun milik warga Garut yang terancam gagal panen karena dilanda kekeringan. Hasilnya, ditemukan 470 hektare sawah kering ringan, 214 hektare kering sedang dan 153 hektare sawah kering berat.
Dari 153 hektare yang kering berat, sudah lima hektare sawah milik warga gagal panen. "Kekeringan terjadi terutama di wilayah selatan dan utara seperti Bungbulang, Pamengpeuk, Leuwigoong dan Cibatu," ujar Kabid Sumber Daya Distan Garut Deni Herdiana, Rabu (28/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Garut, kekeringan yang terjadi berdampak terhadap lahan pertanian warga di 42 kecamatan. Pasalnya, kebanyakan area pertanian di Garut mengandalkan air hujan dan mata air pegunungan.
"Kemarau ini cukup berdampak pada persediaan air di Garut," katanya.
Agar dampak kekeringan tidak makin parah, Dinas Pertanian turun ke lapangan untuk melihat kondisi terkini area pertanian warga. Ada petugas Dinas Pertanian yang diturunkan mengatur aliran air agar merata ke sawah warga. Petugas akan melakukan program pompanisasi.
"Kita sudah turun, melakukan pendataan kemudian melakukan pengaturan aliran air," ujar Deni.
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini