Efek Kemarau, Harga Sayuran Melonjak di Cimahi

Efek Kemarau, Harga Sayuran Melonjak di Cimahi

Yudha Maulana - detikNews
Selasa, 25 Jun 2019 16:45 WIB
Pedagang sayuran di Pasar Atas Baru Kota Cimahi. (Foto: Yudha Maulana/detikcom)
Cimahi - Harga komoditas sayuran di Pasar Atas Baru (PAB) Kota Cimahi melonjak. Ditengarai, kenaikan harga ini disebabkan musim kemarau yang berefek terhadap proses tanam dan panen sayur di tingkat petani.

Pantauan detikcom, Selasa (25/6/2019), harga pare melonjak dua kali lipat dari Rp 8.000 per kilogram menjadi Rp 16 ribu per kilogram. Sementara harga kentang naik menyentuh Rp 20 ribu per kilogram dari harga normal Rp 12 ribu per kilogram.

Kemarau juga berdampak terhadap harga buncis, dari harga Rp 8.000 per kilogram menjadi Rp 20 ribu per kilogram. "Kalau cabai tanjung sekarang harganya Rp 80-90 ribu per kilogram, normalnya sih di bawah Rp 40 ribu per kilogram," ujar Cucu (35), pedagang sayuran di PAB Cimahi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan permintaan barang dari konsumen cukup tinggi. Kenaikan itu, ujarnya, terjadi sejak sepekan yang lalu.
"Faktor kemarau, inginnya sih kembali normal lagi, kasihan sama konsumen," kata Cucu.

Melonjaknya harga sayuran, menurutnya, berdampak pada daya beli konsumen. Rata-rata pembeli urung membeli setelah mengetahui naiknya harga sayuran. "Iya omzet juga turun," ujar Cucu.

Sementara itu, Candra (44), salah seorang pedagang eceran, mengaku keberatan melakoni usahanya karena harga komoditas sayuran naik. "Kalau untuk masak memang tidak berpengaruh, tapi buat saya jualan di warung agak berat, mau jual berapa," katanya.

Ia berharap pemerintah bisa turun tangan, untuk kembali stabilkan harga sayuran. "Saya berharap sih harga normal kembali," ucap Candra. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads