Di depan lapak es cendol ada dua wanita dewasa yang baru saja membacakan Surat Annas. Mereka tersipu, saat menanti cendol segar diserok ke dalam gelas plastik.
Di Bazar Amal Hafalan, uang tidak diperlukan untuk mendapatkan jajanan yang diinginkan. Cukup membayar dengan hafalan surat, doa harian atau hadits yang dibanderol pelapak di atas mejanya masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, antusias dari murid dan pengunjung cukup baik. Tapi yang penting itu kita didoakan. Hari ini saya bawa es cendol dan goyobod," kata Erni salah seorang pelapak.
![]() |
Pantauan detikcom, puluhan santri, orang tua santri dan pengunjung umum memenuhi halaman Madrasah Baitul Ilmi Al-Amirah yang berada di Repelita IV, Kecamatan Lembang ini. Acara bazar baru dibuka pada pukul 13.00 WIB.
Mereka berburu aneka makanan seperti puding, sosis bakar, kue, snack, hingga makanan berat seperti sate, ikan bakar dan suwir ayam.
![]() |
Kegiatan ini bertepatan dengan momen imtihan atau pengumuman kenaikan kelas para santri yang belajar di Baitul Ilmi Al-Amirah. Pendiri Yayasan Baitul Ilmi Al-amirah Hj Nani Rohayani mengatakan kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun. Pertama kali Bazar Amal Hafalan ini digelar pada tahun 2009.
"Awalnya hanya ada sembilan pelapak, mereka dari orang tua santri atau donatur umum yang ingin bersedekah dan menghibur anak-anak. Kami hanya menyediakan meja saja," kata Nani saat ditemui detikcom di sela-sela acara.
Nani mengharapkan, kegiatan ini menjadi pendorong belajar santri, sekaligus memacu semangat mereka untuk belajar bersedekah. "Biar anak-anak pada bisa, alhamdulillah mereka pada senang," katanya. (tro/tro)