![]() |
"Kalau musim kemarau airnya (di Sungai Ciloa itu) relatif sedikit tapi kalau musim hujan itu cukup besar. Jadi mau kita masukan dalam wetland atau dalam bahasa Indonesia itu rawa," kata Didi di Balai Kota Bandung, Kamis (13/6/2019).
Dia menjelaskan, taman rawa yang dibangun ini memiliki konsep seperti kolam retensi. Hanya saja dalam pembuatannya tidak menggunakan banyak pengerasan berupa beton atau material lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan rencana, kata dia, akan ada 12 kolam yang dibangun di atas lahan seluas 10 hektar itu. Di sekelilingnya akan ditanami berbagai tumbuhan agar terlihat lebih natural.
"Basic function yang selesai akhir Agustus menjadi dasar Wetland Park Cisurupan bisa dipakai menampung parkir air hujan Sungai Ciloa sebagai Sub DAS Cinambo, ujungnya (banjir di) Gedebage (bisa berkurang)," ucapnya.
Didi mengatakan, saat ini proses pembangunan sudah mulai berjalan. Namun tidak ada anggaran khusus untuk pembangunan taman tersebut. Pihaknya bekerja sama dengan DPKP3 dalam pembangunan taman tersebut.
"Untuk tahun ini tidak ada anggaran khusus. Kita manfaatkan material yang ada. Kita lakukan swakelola," katanya.
![]() |
"Sekarang kita butuh inventarisasi lahannya. Kalau memukinkkan, bisa banyak. Karena sebenarnya banyak yang mau kolaborasi," ujar Didi.
Sama dengan kolam retensi lainnya, Wetland Cisurupan juga akan memiliki fungsi lain seperti sarana olahraga hingga taman rekreasi keluarga. Hal tersebut terlihat dari desain yang diunggah instagram Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana @kangyanamulyana pada Rabu 12 Juni kemarin.
Tonton video Banjir Sepekan Meluas, Air Setinggi 2 Meter Rendam Rumah Warga:
(mso/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini