Seharusnya, kata Alan, massa aksi tidak berbuat hal yang merugikan apalagi sampai ada korban enam orang meninggal dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Sebelumnya massa aksi berdatangan sejak Selasa pagi. Mereka mencoba merangsek masuk ke kantor Bawaslu dan merusak pagar kawat yang dipasang oleh polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seharusnya kita fokus beribadah, karena kemarin malam adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, nuzulul quran. Tentu kami sangat menyayangkan hal ini," kata Alan saat dihubungi, Rabu (22/5/2019).
Alan meyakini, apa yang dilakukan oleh para perusuh malah memecah belah bangsa dan memberikan citra negatif kepada umat. "Padahal kami sudah imbau agar jangan sampai ikut (aksi 22 Mei), kalau memaksa ikut ya dengan damai bukan seperti ini," katanya.
Beberapa hari sebelumnya, sejumlah pimpinan pondok pesantren, cendekiawan muslim, ulama dan tokoh agama menggelar Multaqo yang melarang aksi tersebut.
"Kita ini kan punya undang-undang, ada hukum yang harus dipatuhi, tidak bisa dengan gerakan inkonstitusional," ujar Alan.
Tonton juga video Kegelisahan dan #saveindonesia Bergaung Susul Kerusuhan Aksi Massa:
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini