Lokasi Huntara yang akan dibangun berada di Kampung Rawa Menong, masih di desa yang sama namun cukup jauh dari lokasi pengungsian yang saat ditinggali 37 Kepala Keluarga (KK).
Dandim 0622 Letkol Infanteri Haris Sukarman mengatakan pemindahan warga dari pengungsian menuju Huntara, karena tenda-tenda pengungsian yang ditinggali warga masuk ke dalam zona merah rawan pergeseran tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Haris, luas lahan untuk pembangunan Huntara tersebut 5.000 meter persegi yang nantinya dibagi-bagi untuk kompleks huntara yang berdesain bangunan model barak sebanyak 6 unit, tempat ibadah dan aktivitas pertanian warga.
"Untuk lahan yang akan dibangun huntara sendiri merupakan pinjaman dari masyarakat setempat, pembangunan memakan waktu kurang lebih 1 tahun sambil dilakukan juga uji kelayakan dan penelitian dari badan geologi," jelasnya.
Berdasar data yang dihimpun personel Kodim 0622 saat ini warga yang berstatus pengungsi berada terpisah-pisah di beberapa lokasi. 37 KK di rumah pengungsian dan tenda, 2 KK ngontrak, 65 KK di rumah keluarga,5 KK di masjid ( Gunung Batu ), 1 KK di Rumah Ketua RT 7.
"Ada 354 jiwa yang terdampak bencana, sebagian rumah mereka retak dan tidak bisa ditinggali lagi. Kami bersama BPBD, bersama relawan dan masyarakat bergerak di lokasi untuk membantu warga yang memang terdampak bencana ini," tandas dia. (sya/ern)











































