Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan pertunjukan tersebut bagian dari peringatan hari tari dunia yang diperingati setiap tanggal 29 April.
"(Kegiatan) itu dalam rangka peringatan hari tari dunia setiap 29 April. Untuk di Indonesia, Kota Bandung termasuk konsisten memperingatinya," kata Kenny saat dihubungi, Sabtu (27/4/2019).
Dia mengungkapkan, kegiatan tersebut digagas Masyarakat Seni Rakyat Indonesia (Masri) bekerjasama dengan Disparbud Jabar, Disbudpar Kota Bandung dan Kementerian Pariwisata. Acara tersebut merupakan kali kedua digelar di Kota Bandung.
"Udah kali kedua kita lakukan (pagelaran) tarian masal. (Besok) ada 4.000 penari yang akan memainkan tari Ronggeng Geber di CFD," ucapnya.
Istimewanya, lanjut dia, dari ribuan penari itu terdapat sejumlah penari yang memiliki kebutuhan khusus atau disabilitas. Hanya saja, Kenny tidak mengungkap berapa jumlah penari disabilitas tersebut.
"Ada teman-teman difabel yang akan ikut menari. Terus ribuan penari yang akan tampil besok itu bukan dari Kota Bandung saja tapi dari beberapa daerah di Jabar seperti Karawang dan daerah lainnya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik menambahkan, acara 4.000 penari Ronggeng Geber memiliki filosofi yaitu budaya adalah kekuatan pariwisata. Selain itu, Tari Ronggeng Geber dikemas dengan menyatukan gerak tubuh dan alam.
Tarian tersebut akan dilakukan oleh 4.000 penari secara bersama dengan menggunakan properti hihid (kipas terbuat dari anyaman bambu). "Properti hihid, bayangkan 4.000 penari melakukan gerakan yang sama, gerakan dengan alam akan menghasilkan angin, serta menghadirkan kesejukan," ujar dia dalam rilis yang diterima detikcom.
Tonton juga video saat Ada Permainan Edukasi Gizi di CFD Jakarta:
(mso/tro)