"Kami prihatin ya, apalagi sekolahnya sekolah agama, madrasah," ujar Rudy kepada wartawan di Pendopo Garut, Jalan Dewi Sartika, Garut Kota, Jumat (26/4/2019).
19 orang bocah terdiri dari 16 lelaki dan 3 perempuan yang rata-rata berusia 8 sampai 12 tahun kecanduan seks lantaran dipertontonkan video porno sesama jenis oleh salah seorang tetangga mereka. Diketahui 4 orang hanyalah korban. Sementara 15 orang, korban dan pelaku. Mereka berganti peran di antara mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy mengatakan, sebagai Bupati Garut dia bertanggungjawab atas kejadian tersebut. Ia sudah meminta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk turun tangan.
"Saya bertanggungjawab," katanya.
Rudy mengklaim sudah menerjunkan tim Psikologi dari Universitas Padjadjaran untuk memeriksa kondisi para bocah. Saat ini, kata Rudy, bocah itu tengah didampingi P2TP2A.
"Pemkab itu sudah lama menangani ini sejak bulan Maret. Cuman kan baru ramai sekarang. P2TP2A sudah turun," kata Rudy.
Simak Juga 'Belasan Anak di Garut Ketagihan Seks Menyimpang':
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini