"Masih kita mintai keterangan saksi-saksi, masih dilakukan penyelidikan," ucap Kapolsek Astanaanyar Kompol Eko Listiono saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Kamis (25/4/2019).
Baca juga: 3 Orang Luka Akibat Bentrok Ormas di Bandung |
"Keterangan saksi, mereka teriak 'mana Manggala, mana Manggala," kata Eko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di situ ada perlawanan karena banyak PKL (pedagang kaki lima) juga. Cuma sebentar terus lari mereka," ujar Eko.
Akibat keributan tersebut, satu anggota Manggala dan pasangan suami-istri di dalam pos terluka. Menurut Eko, luka dari para korban terdapat di bagian dagu akibat diduga sabetan samurai, luka di hidung dan lutut.
"Luka ringan tidak parah. Sudah ditangani," ucap Eko.
Di kawasan Astanaanyar ini ormas terlibat keributan yang mengakibatkan tiga orang terluka. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom) |
"Penyebab ada miskomunikasi terkait masalah leasing kendaraan bermotor," katanya di Balai Kota Bandung, Kamis (25/4/2019).
Pihaknya membentuk tim khusus untuk mengusut penyebab utama bentrokan antara kedua ormas di Kota Bandung. "Itu sedang dalami dan Polrestabes, sudah buat tim khusus kasus ini agar bisa cepat tangani supaya terang masalahnya," ucap Irman.
Pos tersebut berada di area para PKL Astanaanyar. Salah seorang PKL penjual ponsel bekas mengaku tak tahu menahu perihal insiden tersebut.
"Saya enggak tahu. Saya pulang jam 3 sore. Sebelum saya pulang sih memang ada yang nongkrong anak Manggala. Setelah itu saya tidak tahu lagi," tutur pedagang yang enggan menyebut identitasnya. (dir/bbn)












































Di kawasan Astanaanyar ini ormas terlibat keributan yang mengakibatkan tiga orang terluka. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)