Kepanikan juga dirasakan Abah Encim (67) pekerja bagian siang yang sedang beristirahat di bangunan kantor berdekatan dengan pabrik terbakar. Dia terbangun dari tidurnya setelah mendengar teriakan kebakaran dari para pekerja.
"Ada dua orang di dalam pabrik, mereka sedang menggiling, dua pekerja lainnya posisi di luar. Yang dua di dalam teriak kebakaran, kebakaran, saya bangun keluar dari kantor melihat ada nyala merah (api) dari dalam pabrik," kata Abah Encim kepada detikcom di lokasi kejadian, Sabtu (20/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketegangan juga dirasakan Acep Kurniawan. Sebelum kebakaran kondisi mesin penggilingan kain hidup. Saat itu ia melihat percikan api dari kabel jatuh ke atas tumpukan kain.
"Percikan listrik jatuh ke kain, api tiba-tiba ngalentab (merembet). Saya keluar memberi tahu teman yang ada di luar, ketika masuk lagi api sudah membesar di area bahan baku," ucapnya.
Menurut Acep listrik saat itu dalan keadaan mati tidak lama setelah percikan api keluar dari kabel yang melintang di dalam pabrik. "Kondisi listrik langsung mati, di dalam pabrik ada bahan baku dan kain yang sudah jadi. Api sudah membesar, kita berlarian sampai ke pinggiran jalan, warga berdatangan ada yang berusaha memadamkan api dengan air ember," tutur dia.
Seperti diberitakan, pabrik penggilingan kain di Kampung Ciburial, RT 60 RW 11, Desa/Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, terbakar pada Sabtu (20/4) sekitar pukul 02.20 WIB.
Informasi yang dihimpun, kepulan asap tebal membuat warga terbangun dari tidurnya karena lokasi pabrik berada dekat perkampungan. Tidak lama setelah itu bunyi barang terbakar disertai nyala api semakin membuat warga panik. (sya/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini